SajianSedap.com – Kue cucur adalah kue tradisional goreng yang bentuknya bulat, dengan bagian tengah membulat dan bagian tepi yang berenda. Untuk menghasilkan serat, bagian tengah yang membulat, dan bagian tepi yang berenda itu, harus ada teknik khusus yang dilakukan. Yuk, masukkan Kue Cucur, kue tradisional yang patut dicoba ke dalam daftar Anda!
Pencampuran sirup gula merah ke dalam campuran tepung harus hangat-hangat kuku, tidak bisa panas atau dingin. Bila panas, adonan akan mengental, sedangkan bila dingin, tepung akan mengendap.
Menuang sirup gula merah harus sedikit demi sedikit. Sejak awal sirup dituang, adonan harus sudah mulai diuleni.
Makin banyak sirup gula merah yang dituang, adonan akan makin kental lalu encer. Ketika adonan sudah mulai kental, adonan tidak bisa lagi diuleni, adonan harus dikeplok (seperti gerakan memukul, tetapi gerakan tangan harus cukup tinggi dari adonan). Waktu pengeplokkan 30 menit. Kurang dari itu, serat tidak akan terbentuk.
Agar cucur berbentuk bulat, wajan yang digunakan harus bulat cekung bagian bawahnya. Bahan wajan pun harus dari baja tebal. Bahan baja tebal ini juga mencegah cucur tidak hangus walau digoreng relatif lama.
Utamanya minyak harus panas. Minyak yang panas akan membuat bagian tepi cucur berbentuk renda. Tuang adonan sekaligus agar permukaan cucur halus.
Karena, menggoreng cucur tidak membutuhkan minyak yang terlalu banyak, kita harus membantu bagian atas membentuk serat dengan cara menyiramkan minyak panas terus-menerus.
Jika bagian atas sudah berkulit (bagian tengah belum matang), tusuk bagian tengah atas. Adonan yang mencair akan mengalir keluar, dan saat matang akan membentuk lekukan sehingga akan menjadi lebih tinggi. (SEDAP/ SCI)
FOTO: SEDAP SAJI
KOMENTAR