SajianSedap.com – Pindang ikan, mulai dari patin hingga salah, diduga sudah sangat tua keberadaannya. Ini terlihat dari proses pengolahan masakan. Teknik memasak pindang ikan dengan cara merebus dapat dikatakan merupakan cara pengolahan tertua setelah memasak dengan cara panggang di atas bara.
Nama Pindang sendiri berasal dari bahasa Melayu. Makanya namanya sama di berbagai daerah. Orang Jawa dan orang Kalimantan pun menyebut hidangan ikan yang diawetkan dengan sebutan Pindang adalah teknik pengawetan makanan secara tradisional. Prosesnya sederhana yaitu hanya direbus di dalam air dan garam sehingga ikan dapat disimpan agak lama sebelum diproses lebih lanjut. Misalnya, digoreng atau diberikan kuah pedas ataupun manis gurih.
Pindang orang Palembang memang tidak mengalami proses di atas, tetapi masakan ini pun bisa agak awet karena penggunaan asam yang banyak. Masakan seperti ini pun ada di daerah lain. Misalnya, pindang bandeng orang Betawi atau pindang serani. Namun Pindang Ikan dari daerah Sumatera Selatan memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan pindang ikan dari daerah lainnya.
Di Palembang, ikan patin yang dipergunakan adalah jenis ikan patin sungai yang masih liat. Ukurannya besar, paling kecil berukuran 1 kilogram. Ikan patin sungai ini berlemak dan tidak berbau lumpur. Rasa tersebut berbeda dengan jenis ikan patin yang dibudidayakan yang biasanya berukuran sekitar 500-700 gram dan terkadang berbau lumpur.
Bumbu yang melengkapi masakan ikan pindang adalah bawang merah, bawang putih, cabai yang dihaluskan, serta irisan lengkuas, kunyit, dan jahe. Bahan-bahan ini direbus bersama ikan di dalam air. Rasa asamnya diperoleh dari asam jawa atau tomat, dan rasa manis gurih diperoleh dengan penambahan kecap manis atau gula merah. Sedang aromanya didapat dari daun salam, daun kemangi, atau serai.
Pindang ikan Palembang ini juga banyak macamnya tergantung daerah asal. Pindang Mangut Palembangmenggunakan santan sehingga diperoleh kuah lebih pekat dan gurih. Jenis lainnya tergantung daerahnya, seperti Pindang Musi Rawas yang menggunakan nanas dan tidak menggunakan terasi, Pindang Pegagan yang aroma terasinya lembut, dan Pindang Meranjat dari ikan salai dan terasi.
Karena rasanya spektakuler, pindang ikan juga menjadi sajian pada acara-acara seremonial yang digelar para bangsawan Sumatera Selatan. Nah, apakah Anda tertarik untuk memasaknya di rumah? Yuk, ikuti resep dari website ini. (LT/LKK/PS/DV)
FOTO: DOK. SAJIANSEDAP
Baca juga:
5 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Jogja Serba Minuman, Dijamin Otentik dan Enak Banget
KOMENTAR