SajianSedap.com – Membuat kue apem panggang merupakan hal yang membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Pasalnya, ia merupakan jenis kue tradisional yang membutuhkan proses fermentasi. Banyak yang harus dilakukan agar hasil kuenya berserat dan lembut. Itulah kue ciptaan nenek moyang kita yang sepertinya punya sifat sabar dan telaten.
Sebenarnya, kue apem panggang dibuat dari bahan-bahan yang sederhana. Umumnya, tepung yang digunakan adalah tepung beras maupun campuran tepung beras dan sagu atau kanji dengan perbandingan 5:2. Jenis tepung khas Indonesia tersebutlah yang membuat kue ini kenyal dan lembut. Campurannya tentu gula dan garam. Bahan pemuainya adalah ragi, sementara bahan cairnya terdiri dari santan encer dan telur.
Kue terfermentasi umumnya menggunakan bahan biang atau induk dari kue fermentasi. Bahan ini terbuat dari campuran bahan padat dan cair yang diberi ragi dan dikembangkan hingga ragi bereaksi dengan bahan. Namun, kali ini, kue fermentasi berikut tidak perlu dibuat dengan biang. Langsung saja, adonan utama diberi ragi dan diproses hingga siap dan terfermentasi.
Kue apem ini adalah contoh kue tradisional fermentasi yang harus diuleni lama-lama. Pengulenan dilakukan untuk menghasilkan kue yang bersarang dan lembut. Kue yang diuleni tepat waktu juga akan merekah sempurna.
Untuk membuat apem panggang, tepung-tepungan dicampur dengan gula pasir dan ragi instan, lalu diberi santan sedikit demi sedikit hingga adonan bisa dibentuk. Proses pengulenan dimulai di tahap ini, ketika tepung dicampur dengan cairan. Ketika santan pertama dituang, kita langsung menguleninya beberapa saat (bisa sampai 5 menit). Setelah itu baru dituangkan lagi sedikit cairan. Pengulenan pun dilakukan kembali. Terus begitu bergantian, tuang-uleni-tuang-uleni sampai cairan habis.
Setelah adonan mulai mencair karena cairan yang dituang sudah banyak, pengulenan tetap dilakukan. Kali ini dengan cara dikeplok-keplok. Ini adalah istilah dari memukul-mukulkan telapak tangan kita pada adonan yang bentuknya cair.
Barulah telur dimasukkan dan adonan difermentasi selama 1 jam. Fermentasi bisa disebut sebagai proses mendiamkan adonan untuk membuatnya mengembang. Waktu ini harus tepat. Kalau adonan dibiarkan terlalu lama, hasil kue akan asam. Ini pada kue yang menggunakan ragi. Tetapi kalau terlalu sebentar pun, kue akan jadi keras dan kadang kurang bagus “sarang”nya.
Setelah difermentasi, barulah adonan kue apem bisa kita masak di wajan apem. Untuk memasaknya, kita tidak memerlukan lagi minyak sayur atau margarin di wajan.
Nah, itulah cara agar kita sukses membuat apem panggang. Yuk, kita coba di rumah dengan resep-resep di website kesayangan Anda ini. (SP/DV)
FOTO: DOK. SAJIANSEDAP
Baca juga:
Kue Apem Pandan Kurma Panggang
KOMENTAR