Di seluruh dunia, jutaan anak dan ibu hamil mengalami kekurangan vitamin A bahkan hingga mengancam kesehatan mereka.
Memang, Di Afrika, ada pula beras yang berwarna kuning secara alami.
Namun, pigmen kuning itu hanya terdapat di kulit ari beras, bukan di bagian endosperma yang biasa kita nikmati.
Dalam beras kuning yang dimodifikasi ini, pigmen kuning dihasilkan di endosperma alias bagian beras yang biasa kita makan.
(Baca juga: Ingin Momen Santap Lebih Praktis? Bikin Nugget Sehat dan Enak dengan 5 Resep Ini, Yuk!)
Beras ini pertama kali dibuat di lab IRRI (International Rice Research Institute) di Filipina atas prakarsa Rockefeller Institute pada tahun 1982.
Namun, hingga kini, karena kontroversi makanan yang dimodifikasi secara genetika, beras ini belum juga diproduksi secara massal.
Salah satu organisasi yang menentang secara terang-terangan beras ini didistribusikan adalah Greenpeace International.
Alasannya, beras ini bisa membuka jalan bagi pendistribusian produk pertanian lainnya yang dibuat dengan merekayasa genetika.
Nah, bagaimanakah pendapat Anda tentang beras kuning yang mampu menjaga kesehatan mata ini?
Yuk, cantumkan di kolom komen. (dari berbagai sumber)
(Baca juga: Talam Roti Tawar, Kreasi Sajian Tradisional Yang Memanjakan Lidah Saat Sarapan)
(Baca juga: Brownies Kukus Keju Cokelat, Cake Dua Rasa Yang Pas Jadi Kudapan Di Segala Suasana)
KOMENTAR