Dengan memberikan makanan sebelum usia 6 bulan, berarti membuka kesempatan bagi kuman-kuman untuk masuk ke dalam tubuh si kecil.
Apalagi bila makanan yang diberikan tidak terjamin kebersihannya. Begitu pun dengan alat-alat makan yang digunakan, bila tidak disterilisasi dengan benar akan menimbulkan gangguan kesehatan pada bayi.
Berbagai penelitian menunjukkan, bayi yang mendapatkan makanan sebelum usianya 6 bulan ternyata banyak mengalami diare, batuk-pilek, sembelit, demam, ketimbang bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.
Sebaliknya, ASI yang diberikan hingga usia 6 bulan justru memberikan perlindungan bagi si kecil terhadap penyakit, mulai penyakit yang disebutkan di atas sampai penyakit infeksi telinga dan sebagainya.
Dengan ASI eksklusif, imunitas atau kekebalan tubuh bayi meningkat, otomatis dapat melindungi si kecil dari berbagai penyakit. Selain itu, bayi yang diberi ASI eksklusif, kemungkinannya mengalami penyakit pernapasan akan lebih rendah.
Penting diketahui, ASI eksklusif menghindari si kecil dari anemia akibat kekurangan zat besi.
Ini karena, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, dalam tubuhnya menunjukkan kecukupan hemoglobin dan zat besi.
Suatu studi pada 1995 yang dilakukan Dr. Alfredo Pisacane dari Universita Federico II di Napoli, Italia, menyimpulkan, bayi yang diberikan ASI eksklusif namun tidak diberikan suplemen zat besi atau sereal yang mengandung zat besi, menunjukkan level hemoglobin yang secara signifikan lebih tinggi dalam waktu satu tahun, dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI tapi menerima makanan padat.
Peneliti tidak menemukan adanya kasus anemia di tahun pertama pada bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, sehingga disimpulkan bahwa memberikan ASI eksklusif mengurangi risiko terjadinya anemia pada bayi.
Memang, kadar zat besi di dalam ASI tidak tinggi namun penyerapan zat besi dari ASI lebih tinggi dibandingkan dari susu lainnya.
Dengan pemberian MPASI yang tepat dan ASI diteruskan sampai minimal 2 tahun, maka kejadian anemia dapat dihindari.
(Baca juga: Meriahkan Tahun Baru dengan Jagung Bakar yang Gurih Merata, Begini Caranya!)
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR