SajianSedap.id – Rejeki tidak ada yang tahu, begitu kata pepatah.
Makanya, kadang ada orang yang bisa sukses di suatu bidang dan gagal di bidang lain.
Ada yang untung dan ada juga yang merugi.
Hal ini nampaknya sudah jadi hukum alam yang wajar terjadi, begitu juga pada keluarga Anang Hermansyah.
Kalau selama ini, Anda dibuat terpukau dengan kesuksesan bisnisnya yang bejibun, Anda mungkin harus baca artikel ini sampai selesai.
Soalnya, di balik kesuksesan usahanya yang lain, suami dari Ashanty ini juga pernah merasakan pahitnya kegagalan, lo.
Mungkin tidak banyak yang sadar, tapi, dari sekian banyak usahanya, usaha toko kue keluarga Hermansyah ini tidak pernah terdengar lagi kabarnya.
Ya, “Oleh-Oleh Asix” yang berada di Malang memang belakangan nampak tidak seramai biasanya.
Padahal, masih hangat di ingatan bagaimana ramainya pengunjung yang berjejal dan mengantri berjam-jam hanya untuk mencoba bolu dengan 6 pilihan rasa ini.
Kok, bisa ya?
BACA JUGA: Siap-Siap Terkejut dengan Lezatnya Sayur Terong Ini, Enak Banget Dimakan dengan Nasi Hangat
Keluarga Anang Mundur dari Pengurusan Oleh-Oleh Asix
Anda pengikut Ashanty di Instagram tentu tahu kalau belakangan, ada masalah pada pengurusan toko kuenya di Malang.
Dalam salah satu unggahannya, Ashanty pernah menyebutkan kalau Ia meminta maaf atas complain pengunjung karena kualitas kue yang menurun.
Wanita berusia 34 tahun ini berdalih, ada kesalahan dalam manajemen pengolahan Oleh-Oleh Asix.
"Dalam kapasitas saya sebagai komisaris PT Asix Sukses Selalu dan brand ambassador oleh-oleh asix, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para konsumen dan fans asix atas keluhan2 yang disampaikan kepada kami atas kualitas oleh-oleh asix. Tadinya kami tidak mau mempublish ini sampai masalah ini selesai dengan baik, namun karena masih berlarut-larut kami harus menyampaikan ini dengan baik. Dikarenakan dari bulan februari kami sudah tidak masuk ke dalam penentuan rasa dan mutu ataupun penentuan rasa baru yang dikeluarkan," begitu tulisnya pada Instagram story.
Setelah itu, nama toko kue ini pun tidak pernah disebut-sebut lagi oleh keluarga Hermansyah.
Usut punya usut, ternyata Anang dan Ashanty pun sudah resmi mundur dari kepengurusan toko kue ini.
BACA JUGA: Wow! Seisi Rumah Lebih Semangat Makan Karena Renyahnya Bala-Bala Jagung Kangkung
Hal itu, diketahui dari unggahan Instagram story Ibu 4 anak ini pada Jumat (15/6) pagi.
Ashanty dan keluarga kebetulan tengah pulang dan berlebaran di kota Malang.
Jadilah, ketika kebetulan lewat, Ia mengabadikan kondisi terkini toko kue kebanggaan keluarganya ini.
“Selalu sedih kalau lewat tempat ini. Maaf atas semua complainnya ya. Semoga masalahku cepat selesai. Wah, fotoku masih dipajang, gak papa deh”, kata Ashanty dalam instastory-nya.
Terlihat, toko kuenya masih berdiri kokoh seperti biasanya.
Masih ada juga foto Anang dan keluarganya di bagian dalam sampai depan toko.
Hanya saja, karena kebetulan sedang Lebaran, maka toko kue ini jadi buka lebih siang yaitu pukul 12:00.
Alhasil, rantai besi pun masih dipasang menutupi jalan masuk ke toko.
Selain itu, tokonya juga terlihat sepi dan belum ada aktivitas apa-apa.
BACA JUGA: Bukannya Dimakan Sendiri, Ruben Onsu Malah Bagikan Bekal Buatan Sarwendah! Ada Apa, Nih?
Namun, kalau dibandingkan dengan waktu awal dibuka, toko kue yang satu ini sudah sangat kehilangan banyak penggemarnya.
Pembeli pun sudah tidak lagi mengular seperti dulu.
Entah apa karena rasa kue yang sudah menurun.
Atau karena mundurnya keluarga Ashanty yang turut andil mempromosikan toko kue ini.
Ashanty sendiri tidak pernah memberikan keterangan langsung tentang bisnisnya yang hampir gulung tikar ini.
BACA JUGA: Mudah Membedakan Telur Ayam Kampung Asli dan Palsu dengan 3 Kriteria Ini
Yang pasti, kejadian ini bisa jadi pelajaran untuk kita semua kalau memulai bisnis memang harus siap dengan segala resiko terburuk.
Kita juga jadi punya pandangan baru.
Bahwa menjadi artis tidak menjamin semua usaha yang dirintis akan sukses dibanjiri pembeli.
Rejeki memang tidak ada yang tahu.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR