Penggunaan sedotan plastik dalam beberapa bulan terakhir menjadi perbincangan.
Salah satunya karena rencana Inggris Raya melarang penggunaan sedotan plastik sekali pakai yang tidak bisa didaur ulang dengan cepat.
Sedotan plastik selalu masuk dalam 10 besar sampah yang mencemari lautan.
Hampir 90 persen sampah di laut mengandung plastik dan setidaknya 8 juta ton plastik mencemari lautan di dunia setiap tahun.
Ini seperti mengosongkan truk berisi sampah plastik ke laut setiap menit.
BACA JUGA: Viral Besek Jadi Wadah Make Up Bule Inggris, Harga Beseknya Bikin Warganet Heboh!
Menurut data penelitian Divers Clean Action, perkiraan pemakaian sedotan di Indonesia setiap harinya mencapai 93.2 juta batang, atau jika dibentangkan jaraknya sama seperti 5 kali perjalanan pulang pergi Jakarta-Papua.
World Health Organisation/WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia juga akan meninjau potensi risiko kesehatan dari sedotan plastik setelah gerakan anti plastik ini terus digaungkan.
Dilansir Leaf.tv, semua bahan plastik mengandung polipropilen dan BPA atau Bisphenol A yang bisa berbahaya jika masuk ke dalam tubuh.
Meski risikonya lebih besar saat plastik itu terkena panas, bukan tidak mungkin bentuk cairan lain juga membuat kandungan berbahaya itu masuk ke dalam tubuh.
Jika terus terjadi, bukan tidak mungkin tubuh akan mengalami masalah kesehatan seperti obesitas hingga kanker.
Belum lagi sedotan plastik biasanya dibuat dari plastik sampah daur ulang yang membuatnya semakin berpotensi menanamkan bibit penyakit di dalam tubuh.
BACA JUGA: Sedang Cheat Day, Saking Laparnya Syahrini Makan Pizza Sambil Dirias! Jago!
Untuk itu, kini seluruh masyarakat di dunia disarankan menggunakan sedotan sekali pakai dari bahan bambu atau stainless steel.
Sedotan itu biasanya dijual dengan tempat sehingga praktis dibawa ke mana-mana dan juga disediakan sikat kecil guna membersihkan bagian dalam sedotan.
Atau jika masih menggunakan sedotan plastik, setelah dipakai sebisa mungkin buang atau hancurkan.
Soalnya jika tidak, kemungkinan besar sedotan plastik itu bisa digunakan lagi oleh oknum tidak bertanggung jawab dan bisa menularkan penyakit.
BACA JUGA: Begini Kalau Juragan Soimah Santap Nasi Kucing Tapi Belum Mandi, Langsung Jadi Sorotan!
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR