SajianSedap.id – Asian Games 2018 digelar berbarengan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha.
Meski begitu, pertandingan tetap berjalan sesuai jadwal.
Namun pada pagi harinya, seluruh atlet, official, dan panitia tetap menjalankan sholat Idul Adha bersama yang sebagian besar bertempat di lokasi masing-masing.
Tidak hanya atlet Indonesia, atlet dari negara lain juga turut berbaur sehingga suasananya tetap ramai.
BACA JUGA: Dulu Susah Diatur, Maia Estianty Bangga Dul Kini Jadi Anak Sholeh! Moment Ini Buktinya
Bagi atlet asing, tentu saja pengalaman ini jadi momen unik tersendiri.
Apalagi mereka tidak bisa menikmati daging kurban seperti biasanya.
Namun bagi atlet panahan asal Tajikistan ini hal itu bukan lah masalah.
Pasalnya, Ia malah mengaku lebih senang dengan makanan Indonesia!
Tak Ada Daging Kurban Tahun Ini
Saat perayaan Idul Adha, kegiatan sate-menyate daging kurban sudah jadi tradisi.
Soalnya pasti mereka mendapat jatah daging kurban yang dibagikan.
Namun sayangnya kebiasan itu tidak bisa dilakukan oleh para atlet.
Atlet menembak asal Pakistan, Ghufran Adil, mengatakan kalau biasanya di tempat asalnya pasti ada daging kurban yang tersedia.
BACA JUGA: Via Vallen dan Ayu Ting Ting Tuai Protes Warganet Saat Potong Daging Kurban, Ternyata Gara-Gara Ini!
Sayangnya, di Wisma Atlet Jakabaring, tempatnya tinggal untuk sementara waktu, tidak disediakan daging kurban.
Para atlet memang tidak bisa makan sembarangan.
Demi menjaga performa tubuh atlet, seluruh makanan yang disediakan sudah dihitung nutrisi dan gizinya.
Apalagi daging kambing dan sapi yang terkenal tinggi akan kolesterol.
Namun untunglah setelah Asian Games beberapa hari berjalan, sudah mulai terlontar pujian mengenai kualitas masakan selama perhelatan akbar ini.
Salah satunya adalah dari kontingen India.
Menurut Chef de Mission kontingen negara India, Brij Bhushan Sharan Singh, para atlet dan ofisial merasa cocok dengan makanan yang disajikan
Menurut Singh, para atlet asuhannya gembira sekali karena rasa menu yang disajikan sangat mirip dengan yang ada di negara asal mereka.
"Para atlet kami senang sekali. Mereka senang karena makanan yang mereka santap rasanya sama dengan di India," demikian kata Singh dikutip dari India Today.
"Nyaris tidak ada keluhan. Satupun tidak ada yang mengeluh. Makanannya enak. Ada Dal, masakan Indian Selatan, paneer, dan juga ayam," lanjut Singh menyebut beberapa makanan asli India yang menggoyang lidah para atletnya.
Dengan membawa tim yang cukup banyak (sebanyak 710 atlet) untuk berpartisipasi dalam 34 cabang olahraga, tentu memenuhi selera lidah dan perut mereka tidak mudah.
Untunglah panita penyelenggara Asian Games di Jakarta, khususnya para juru masak, melakukan tugas yang sangat baik, dan bisa bernapas lega dengan banjir pujian itu.
Tapi menurut atlet panahan asal Tajikistan, Umedzhon Khudoyarov, hal itu justru tidak jadi masalah.
Wah, kok bisa, ya?
Tak Ada Masalah dengan Lidahnya
Umed, sapaan akrab dari Umedzhon, mengatakan senang lantaran bisa merayakan Idul Adha meski jauh dari rumah.
Pasalnya Ia tidak merasa kesepian karena banyak orang yang turut merayakannya.
Menurutnya, ada sedikit perbedaan dalam perayaan Idul Adha di Indonesia dan Tajikistan.
Ia bercerita kalau di negaranya, masyarakat akan diliburkan selama 3 hari dimulai dari 2 hari sebelum Idul Adha.
Kala itu, mereka akan mendatangi rumah tetangga dan sanak saudara.
BACA JUGA: Sudah Bisa Makan Enak, Begini Kondisi Terkini Anthony Ginting Pasca Cedera Parah
Sesampainya di sana, mereka akan menikmati pilaf bersama-sama.
Pilaf adalah nasi yang dihidangkan dengan wortel, bawang, telur, dan daging.
Karena sedang berada di Indonesia untuk bertanding, Umed jadi tidak bisa merasakan pilaf seperti biasanya.
Namun Ia mengaku tetap senang karena bisa merasakan makanan khas Indonesia yang disediakan.
Dengan senyum Ia mengatakan kalau makanan Indonesia banyak yang rasanya enak dan lidahnya tidak ada masalah.
Selain itu, Ia juga berkata kalau ingin mengelilingi Jakarta.
Wah, semoga bisa tercapai, ya!
BACA JUGA: Sepulang Sekolah, Si Kecil Pasti Langsung Berlari Menyantap Donat Gula Palem Kayumanis
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
KOMENTAR