Wajib kenali tanda antraks
Pemilik ternak perlu mewaspadai jika hewan demam tinggi dan membentur-benturkan kepala, apalagi ketika hewan ternak mati dengan tanda-tanda keluar darah hitam dari seluruh lubang pada tubuh.
Sebab, tanda-tanda itu adalah gejala terinfeksi antraks.
Antraks itu penyebabnya bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan kadang-kadang menular ke manusia.
Biasanya hewan yang terserang antraks adalah herbivora, seperti kambing, domba, sapi, dan kuda dan bahkan bisa menyerang gajah.
Di dalam kedokteran hewan, antraks sudah masuk dalam penyakit hewan strategis atau harus diperhatikan sehingga menjadi prioritas dari pemerintah.
Dalam ketentuan tersebut sudah ditetapkan, setiap hewan yang menunjukkan gejala atau terkena antraks tidak boleh dibedah saat jadi bangkai, apalagi dikonsumsi.
Jika hewan yang terinfeksi antraks itu dibedah bangkai atau disembelih, bakterinya akan kontak dengan udara dan membentuk spora.
Namun, jika tidak sempat kontak dengan udara, itu akan tetap berada di dalam tubuhnya sebagai sel vegatatif.
BACA JUGA: Sumbang 90% Gaji Untuk Rakyat, Presiden Termiskin di Dunia Ini Pilih Bertani Demi Bisa Makan
Ia memaparkan, antraks pada hewan ternak ditandai dengan adanya beberapa gejala.
Pertama, ternak mengalami demam tinggi lalu dilanjutkan dengan membenturkan kepala dibentur-benturkan atau diputar-putar.
Dan diakhiri dengan hewan merasakan sakit luar biasa di bagian pinggang.
Dalam waktu 10 sampai 36 jam, hewan akan mati dengan tanda-tanda keluar darah hitam di seluruh lubang tubuh.
Pemerintah mengimbau agar ketika masyarakat maupun pemilik ternak menemukan tanda-tanda tersebut, segera melapor ke Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan).
Sebaiknya tak hanya para peternak tapi juga masyarakat mengenai bahaya antraks.
KOMENTAR