Mereka kemudian bertanya tentang harga yang dirasa sangat mahal.
"Air minum dibebankan 101 ringgit (Rp362 ribu) dessert 109 ringgit (Rp391 ribu) dan menu makan utama 203 ringgit (Rp728 ribu) termasuk dua maggi ketam.
"Ketika kami bertanya, juru masak berkata menu utama totalnya 203 ringgit, semangkuk dihitung 50 ringgit padahal di daftar menu harganya cuma 15 ringgit (Rp53 ribu)," katanya.
Meskipun situasi tidak bersahabat, mereka akhirnya harus tetap membayar biaya.
Karena kecewa, mereka akhirnya mengunggah pengalaman mereka di Facebook Kementerian Perdagangan Domestik dan Urusan Konsumen (KPDNHEP).
Baca Juga : Suka Makan Ceker Ayam? 4 Hal Sehat Ini Langsung Dirasakan Oleh Tubuh, Nomor 3 Jadi Impian Para Wanita!
Postingan mendapat banyak share oleh pengguna Facebook dan banyak komentar mengatakan mereka juga telah terkena "jebakan" di toko yang sama.
"Saya berharap bahwa tindakan yang diambil oleh pihak berwenang sangat baik untuk mendidik pedagang seperti itu."
"Agar mereka tidak mengambil keuntungan dariharga yang tidak masuk akal kepada pelanggan," katanya.
Baca Juga : Sempat Dikira Tak Berumur Panjang, Epy Kusnandar Berhasil Sembuh dari Tumor Otak Berkat Ramuan Herbal Ini
Sementara itu, Pejabat Penegak Hukum KPDNHEP, Firdus Zakaria mengatakan bahwa perusahaan telah memeriksa warung dan menemukan pedagang diyakini menyesatkan pelanggan dengan menampilkan daftar harga menu yang berbeda saat tagihan.
"Pedagang membuat alasan bahwa harga kepiting sesuai dengan harga pasar saat ini dan belum mengubah tampilan harga."
"Pedagang diyakini mengambil keuntungan karena memasuki musim liburan dan ada unsur-unsur niat untuk 'menjebak' pelanggan."
"Dalam hal ini, kami tidak akan berkompromi dan akan memaksakan tindakan tegas dengan memperpanjang kasus ini ke pihak penuntut untuk tindakan lebih lanjut," katanya. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)
Baca Juga : Keluarga Besar Kumpul Di Rumah, Waktunya Sajikan Keripik Bawang Bumbu Opor
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
KOMENTAR