Oppatt menambahkan, "Ketika kami tiba, kami melihat Karan tergeletak di lantai dengan para guru di sekelilingnya."
"Dia terengah-engah. Kulitnya memerah dan tampaknya ada gatal."
Baca Juga : Makan di Warung Pinggir Pantai, Siti Roshilah Kaget Jumlah Bon Capai Rp 1,4 Juta, Begini Kronologinya
Menyadari betapa beratnya situasi, Oppatt tahu dia harus meminta bantuan tetapi harus pergi ke luar karena tidak bisa mendapatkan sinyal penerimaan.
Oppatt mengatakan, "Saya pergi ke kendaraan dan menelepon pusat komunikasi dan memberi tahu mereka bahwa pasien kami dalam kondisi bahaya jantung dan pernafasan."
"Saya memerlukan bantuan paramedis dan kru tambahan di tempat kerja."
"Rekan saya memberitahu Karan telah berhenti bernapas."
CPR dilakukan untuk Karan, mereka juga memberinya adrenalin dan Oppatt menggunakan defibrillator ketika mereka menunggu bantuan.
Ketika kru tambahan tiba, Karan dibawa dengan tandu ke ambulans dan masih tidak sadarkan diri.
Dia meninggal bersama orangtuanya di rumah sakit tempat tidurnya di Great Ormond Street Hospital sepuluh hari kemudian pada 9 Juli lalu.
Baca Juga : Gak Heran Makin Jago Bikin Resep Jempolan, Sarwendah Punya Dapur yang Mewah, Pantas Ruben Makin Sayang
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
KOMENTAR