Sajiansedap.id – Tahukah Anda siapa menteri terkaya dalam periode 2014 sampai 2019 ini?
Ia adalah Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Amran diketahui menjadi menteri terkaya setelah melaporkan jumlah harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa tahun lalu.
Sebelum menjabat sebagai menteri, Amran diketahui merupakan seorang pengusaha sukses asal Sulawesi Selatan.
Harta kekayaannya mencapai 330 miliar!
Namun, kekayaan tersebut tak diperolehnya secara instan.
Amran harus melalui hari-hari yang berat dan berjuang menghadapi setiap tantangan demi memutar roda kehidupan.
Baca Juga : Jam 2 Pagi Dikirimi Ayam Goreng Oleh Sosok Misterius, Putri Cantik Sutiyoso Marah-Marah di Instagram!
Hidup Susah Sejak Kecil
Menteri Pertanian ini ternyata merupakan anak seoran veteran angkatan bersenjata Republik Indonesia (RI).
Oleh sebab itu, pada masa kanak-kanak kehidupan Amran sangat sederhana dan jauh dari kata mewah.
Bahkan, uang pensiunan ayahnya sebagai veteran hanya seratus ribu rupiah per bulan.
Tentu saja, jumlah itu terlalu kecil untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga.
Namun, status ekonomi keluarga yang tak berkecukupan tak membuat Amran patah semangat atau berhenti mengejar semua impiannya.
Sedari kecil, Amran sudah dididik dengan keras oleh kehidupan itu sendiri sehingga Ia menjadi manusia tangguh.
Ketika anak-anak lain yang berusia sembilan tahun menghabiskan waktu untuk bermain, Amran menhabiskan waktunya untuk bekerja banting tulang menjual batu gunung ke proyek.
Baca Juga : Kini Jadi Orang Terkaya di Indonesia, Miliader Dato Sri Tahir Dulu Pernah Jadi Pembuat Becak Demi Bisa Makan
Pada masa kuliah, Amran pernah mencoba peruntungannya menjajal bisnis racun tikus.
Rupanya, jiwa bisnisnya memang sudah terbentuk sejak masih muda.
Kala itu (tahun 1992) serangan hama tikus memang sedang masif menyerang tanah air dan Ia tak menyia-nyiakan peluang mendulang rupiah dari permasalahan tersebut.
Pria kelahiran 27 April 1968 ini juga pernah menjadi seorang karyawan di salah satu perusahaan perkebunan.
Kinerjanya dinilai sangat baik oleh perusahan sehingga Ia dipromosikan naik jabatan, tetapi karena di perusahaan tempat Ia bekerja terjadi banyak penyimpangan, Ia akhirnya mundur.
Cerita Amran tak berhenti sampai disitu.
Pasalnya, ada juga cerita saat pertama kali Ia merantau ke Jakarta.
Baca Juga : Jangan Cuma Jadi Dadar Telur, Manfaatkan Kuning Telur untuk Membuat Rambut Jadi Lebih Indah!
Kisah Pertama Merantau ke Jakarta
Ketika pertama kali merantau ke Jakarta, Amran yang dulunya kurus dan gondrong bahkan diam-diam tidak membayar tiket kapal.
Diketahui Ia merantau bersama dengan seorang temannya.
Ia mengatakan, “Satpam kapal kami bayar setengah, tapi Insya Allah saya sudah balas, saya pernah naik pesawat, saya kasih lebih. Ya Allah saya titipkan dosaku yang dulu, saya bayar yang dulu itu.”
Masjid Istiqal menjadi tempat yang pertama dituju ketika menginjakan di Jakarta untuk melepaskan lelah.
Amran dan temannya tidur di sana, saat imam datang mereka pun keluar dari dalam masjid.
Perjuangannya tak hanya itu, Amran bahkan mengaku pernah mengonsumsi mi instan seporsi berdua bersama temannya.
Itu pun tanpa pesan minuman, lantaran tak ada uang lagi untuk mengisi perut yang kelaparan.
Baca Juga : Meski Mertuanya Penyebar Hoax, Ini Alasan Rio Dewanto Beruntung Peristri Atiqah Hasiholan!
Amran mengatakan, “Air mata saya menetes, Ya Allah apakah saya dikutuk ini saya lahir, ternyata ada hikmahnya semua, dilatih. Jadi, kalau ada anak muda sekarang maunya hura-hura, tua kaya raya, mati masuk surga, bohong.”
Orang nomor satu di Kementerian Pertanian ini berprinsip, boleh terlahir miskin, tapi tidak boleh mati dalam keadaan miskin.
Ia berharap kata-katanya ini bisa memotivasi anak-anak muda.
Baca Juga : Yuk, Sarapan dengan Pizza Bakso Goreng yang Kelezatannya Tak Tertandingi
Source | : | kontan.co.id |
Penulis | : | Miyanti |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR