SajianSedap.id - Berapa usia Anda ketika Anda melakukan tugas rumah untuk pertama kalinya dan kapan Anda sepenuhnya tak bergantung dengan orangtua Anda?
Untuk gadis muda ini, dia tidak punya pilihan.
Lahir di sebuah desa pedesaan yang miskin di puncak gunung, ia memperoleh "kemerdekaannya" ketika gadis-gadis lain seusianya masih disuapi oleh orangtua mereka.
Dalam video yang menampilkan rutinitas sehari-hari anak, di mana orangtuanya tak diketahui ada di mana dan apa yang terjadi pada orangtuanya tidak jelas dan tidak disebutkan.
Dia terlihat hidup sendiri dalam video, dan terlihat berusia sekitar 7 tahun.
Walau ada orang yang tidak begitu percaya bila anak tersebut tinggal sendiri, anak tersebut harus diacungi jempol karena sangat terampil melakukan pekerjaan orang dewasa.
Rambutnya tidak terawat, tetapi dia belajar untuk mengikatnya dan menjauhkan dari wajahnya sehingga tidak mengganggu saat dia sedang bekerja.
Pakaiannya sederhana, polos dan sangat kotor.
Jelas bahwa dia tidak memiliki banyak pakaian, tetapi dia mengelola dirinya dengan baik.
Untuk makanannya, dia akan memiliki kentang dengan nasi.
Kentang dicuci dalam baskom air.
Tanpa mengiris atau memotongnya menjadi potongan yang lebih kecil, dia menggigitnya dan memakan nasi dengan tangannya.
Dia juga akan mengambil beberapa sayuran hijau, memotongnya menjadi potongan-potongan kecil dengan pisau yang lebih besar dari lengannya, dan memberi mereka makan untuk ayam-ayamnya di kandang.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Dia mendapat rezeki dari alam (gunung).
Dia akan mendaki gunung dengan keranjang jerami kecil di punggungnya.
Di sana, dia akan menggali kentang, mengambil sayuran dan mengumpulkan kayu bakar.
Itu rutinitasnya dan dia sudah terbiasa.
Ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa dia sudah terbiasa oleh pengalaman ini.
Namun, dia tidak mengeluh tentang hidupnya.
Dia menerimanya sebagaimana adanya dan melakukan yang terbaik untuk bertahan hidup.
Baca Juga : Makan dan Tinggal Di Pengungsian, Bocah Cantik Korban Gempa Palu Ini Viral Karena Tak Pernah Menangis
Source | : | intisari |
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR