SajianSedap.id – Kehidupan Sandra Dewi dan suaminya nampak makin bahagia setelah hadirnya sang putra, Raphael Moeis.
Itu sebabnya, Harvey, suami Sandra bahkan sudah meminta anak lagi, lo.
Sandra Dewi pun langsung dibuat galau luar biasa nih.
Ya, usia Rafa, panggilan Raphael memang belum genap 1 tahun.
Bocah lucu ini lahir ke dunia pada 31 Desember 2017 lalu.
Itu artinya, kini Rafa baru berusia 10 bulan.
Wah, pantas saja Sandra langsung dibuat galau dengan permintaan sang suami, ya.
Lihat postingan ini di InstagramMain cilukba ama papa eh aku kok jadi ngantuk yah ???? #raphaelmoeis#9monthsold
Baca Juga : Padahal Anak Pengusaha Sukses, Tapi Anak Sandra Dewi Akrab dengan ART-nya Hingga Suka Main di Dapur Kotor!
Bingung Sambil Pegang Botol ASI
Sejak awal kelahiran Rafa, Sandra memang berkomitmen memberikan yang terbaik untuk sang buah hati.
Mulai dari rumah, Sandra dan Harvey sengaja membangun rumah mewah 4 lantai demi sang buah hati.
Rafa juga diketahui selalu mendapatkan pakaian sampai barang-barang serba mahal.
Tak ketinggalan, Sandra pun memutuskan untuk memberikan gizi terbaik lewat ASI ekslusif untuk bayi menggemaskan ini.
Untunglah, sejak Rafa lahir, produksi ASI Sandra bisa dibilang lebih dari cukup.
Bahkan, Sandra punya ASI super kental berkat resep ramuan mertuanya.
Baca Juga : Temani Anak Main Air, Penampilan Suami Sandra Dewi Bikin Warganet Gemas! 500 Komentar dalam 2 Jam!
Dalam salah satu unggahannya di Instagram, wanita 33 tahun ini pernah menulis ‘Banyak yg tanya, kenapa asi saya banyak dan kental? Saya makan apa aja, 4 sehat 5 sempurna ditambah air kacang ijo, jus, dan kuah ayam + kice tiap jam’.
Kice adalah nama lain dari goji berry.
Ia kembali melanjutkan ‘Kuah ayam kice ini mertua saya kirim setiap pagi, 2 ayam di slow cooker.. ambil sari kuahnya.. plus kice. Kuah ayam buat gizi & tulangnya.. kice buat matanya. Dan saya minum setiap jam tiap hari. Ini dia asupan yg bikin asi saya jadi gold’.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Makanya, jangan heran kalau Sandra jadi galau luar biasa ketika Harvey tiba-tiba minta anak lagi di tahun depan.
Ia galau kalau harus stop memberi asi untuk Rafa.
Baca Juga : Sebelum Jadi Artis dan Istri Pengusaha Tajir, Sandra Dewi Akui Sangat Suka Menyantap Makanan dari Hutan
Karena itu, sambil memegang botol asinya, Sandra menumpahkan kegalauannya di instagram.
“Kegalauan hqq ibu menyusui, ketika suami tahun depan mau punya anak lagi.. Kl hamil harus stop asi?”, tulisnya sambil membuka poling di instagram.
Nah, sebanyak 63% followersnya mengatakan iya, lalu sisanya mengatakan tidak.
Mana yang benar, ya?
Apakah Ibu Hamil Harus Berhenti Menyusui?
Dikutip dari Nakita.id, seperti dilansir dari laman boldsky.com, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika Ibu menyusui sedang hamil.
Kita harus memastikan jika Ibu dan bayi yang berada di dalam kandungan tetap bisa tumbuh secara aman.
Walaupun demikian, ternyata Ibu tetap dapat menyusui bayi meski sedang hamil, terutama jika kondisi Ibu sehat dan tidak memiliki kehamilan yang berisiko.
Baca Juga : Punya Anak Sehat dan Gemuk, Sandra Dewi Akhirnya Beberkan Daftar Makanan Raphael Moeis
Hal yang harus perhatikan adalah untuk tetap bisa memerhatikan asupan harian, pastikan makanan yang Ibu makan adalah yang bernutrisi.
Sebab, nutrisi sangat dibutuhkan untuk Ibu dan pertumbuhan bayi dalam kandungan.
Ibu juga harus hindari makanan cepat saji atau junk food, karena tentunya makanan tersebut tidak sehat.
Meski menyusui bayi masih tetap boleh dilakukan ketika Ibu sedang hamil, tapi menyusui ternyata dapat menghasilkan hormon oksitosin.
Hormon tersebut dapat merangsang persalinan saat hamil.
Itulah alasannya mengapa merangsang puting adalah cara yang baik untuk menginduksi persalinan secara normal.
Baca Juga : Pantas Saja Dewi Sandra Akui Tak Bisa Lepas dari Kurma, Manfaatnya Bisa Langsung Dirasakan Pada Kulit
Pemberian ASI dan pelepasan oksitosin dapat menyebabkan kontraksi uterus.
Namun, kontraksi ini bukan merupakan faktor risiko untuk menyebabkan keguguran atau persalinan prematur.
Tetapi apabila dokter menganggap kehamilan Ibu berisiko tinggi atau jika ada kemungkinan Ibu dapat melahirkan sebelum waktunya, mungkin lebih baik menyapih Si Kecil.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR