Kisah Pilu Nenek yang Hidup di Gubuk Mungil Tepi Kota Padang, Hanya Andalkan Makan dari Tetangga

By Lena Astari, Minggu, 17 Februari 2019 | 15:45 WIB
Kisah Pilu Nenek yang Hidup di Gubuk Mungil Tepi Kota Padang, Hanya Andalkan Makan dari Tetangga (TribunPadang.com/Krisna Sumargo)

Sore itu, Sabtu (16/2/2019), pintu gubuk terbuka, dan Suryanah tampak tiduran.

Sesekail tubuh ringkihnya bergerak.

Botol minuman tergeletak di tepi bantalnya.

Hari masih terang, tapi lampu minyak di luar pintu gubuk tampak menyala.

Baca Juga : Resep Membuat Bugis Pisang yang Cocok Jadi Teman Ngopi Hari Ini

Di gubuk inilah nenek Suryanah hidup dan dibawa anak bungsunya tiap hari. Saat bekerja di pelabuhan, si nenek ditinggalkan di gubuk mungil Tepi Batang Arau Kota Padang. Saat sore, Bang Ben menjemput dan mengajak pulang

Suryanah bergumam tidak jelas saat TribunPadang.com menyapanya.

Menurut Jon Sonir, Ketua RT 2 RW 3 Kampung Seberang Penggalangan, sudah dua tahun Suryanah tiap hari tinggal di gubuk itu.

“Awalnya dulu di tepi jalan ini, tapi ada proyek trotoar ini, sehingga digeser ke belakang pagar ini,” kata Jon Sonir kepada TribunPadang.com dan Tribunnews.com.

Baca Juga : Pernikahan Reino Barack dan Syahrini Semakin Dekat, Luna Maya Lahap Makan Ini Sampai 9 Piring Seorang Diri