Nenek Ini Pilih Tetap Berjualan Sayur Walau Anaknya Sukses Jadi Bupati, Alasannya Mengharukan

By Virny Apriliyanty, Senin, 4 Maret 2019 | 14:15 WIB
Kisah Nenek Margaretha, Tetap Pilih Jualan Sayur Walau Anaknya Telah Sukses Jadi Bupati ((KOMPAS.com/Sigiranus Marutho Bere) )

"Mamah marah. Ini adalah haknya kamu. Semua yang dihasilkan orang tua itu haknya anak-anak," ujar Raymundus menirukan perkataan ibunya.

Tak hanya marah jika menolak uang saku, nenek Margaretha juga marah jika Raymundus, atau anaknya yang lain, memberikannya uang.

Baca Juga : Bertemu Anak Penjual Agar-Agar di Palestina, Via Vallen Bagikan Pengalaman Mengharukan Ini

"Berulang-ulang (uang) ditolak. Berulang-ulang dimarahin," tambah Raymundus.

Sempat melarang ibu dan ayahnya bekerja lagi, anak-anaknya sempat menjemput ibunya untuk pindah ke rumah anaknya.

Namun, nenek Margaretha beserta suami, Yakobus Manue Fernandez (84), kembali memilih pulang ke rumah mereka sendiri yang berlokasi di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU.

"Tidak betah dengan kita, ibu bilang 'kami punya kehidupan sendiri'," ujar Raymundus.

Tolak Bantuan dari Anak

Raymundus mengatakan, bahwa nenek Margaretha hanya mau menginap jika ada anaknya atau cucunya yang sakit.

"Paling lama 2-3 hari pasti sama kita. Begitu (anak cucu) pulih, tinggal pasti," cerita Raymundus.

Mengutip Kompas.com, fasilitas serta bantuan yang diberikan putranya sebagai Bupati TTU, ditolak oleh nenek Margaretha dan suami.

Baca Juga : Gagal Nikah dengan Bos Es Krim Haagen Dazs, Denny Sumargo Tulis Pesan Mengharukan Ini