“Tadinya saya hanya memasak untuk teman-teman dekat saja. Misalnya, mengirim makanan ketika anak mereka ulang tahun atau acara lainnya,” ujarnya sambil menambahkan, “Tapi lama kelamaan banyak yang menganjurkan agar saya buka katering saja. Itulah alasannya hingga akhirnya saya berani membuka usaha katering rumahan di Australia.”
Di balik usaha kateringnya tentunya ada beberapa proses yang harus dilaluinya. Icha bercerita, untuk mengantarkan pesanan kateringnya, ia harus menggunakan transportasi umum karena ia belum bisa menyetir mobil sendiri.
“Bayangkan, saya pernah harus mengirimkan pesanan katering sebanyak 80 porsi menggunakan kereta atau bus, sambil membawa kedua anak saya,” kenangnya sambil tertawa.
Kendati banyak tantangan yang harus dilalui di awal membuka usaha katering, namun Icha tak patah semangat.
Satu prinsip yang Icha selalu pegang teguh hingga saat ini adalah ‘ikhlas’ menjalani smeuanya.
Menurutnya, tinggal jauh dari orangtua dan Tanah Air, membuatnya harus ikhlas menjalani hari-hari sebagai istri juga ibu bagi kedua anaknya.
Termasuk harus mengerjakan semua hal sendiri di negeri orang.
Sebab menurutnya, jika semuanya tidak dijalankan dengan keikhlasan, hasilnya tidak akan baik.
“Prinsipnya, harus ikhlas. Bangun lebih pagi, mengantar anak sekolah, mengurus rumah tangga, hingga mengelola usaha katering, adalah pilihan saya. Jika tidak dijalani dengan keikhlasan, semuanya tidak bisa saya jalani dengan baik,” tutup Icha. (ANIZA P)
Baca Juga : Tips Membuat Serundeng Enak Dan tahan Lama, Ini Dia 3 Kunci Utamanya