Sekitar 97 wanita menderita keguguran berulang atau kondisi di mana seorang wanita mengalami tiga atau lebih keguguran berturut-turut.
Kondisi ini diperkirakan mempengaruhi sekitar satu dari 100 wanita di Inggris dan mungkin dipicu oleh masalah genetik atau hormon, atau infeksi.
Dalam studi mereka, para peneliti ini menemukan para wanita yang mengalami keguguran secara teratur memberi pasangan mereka fellatio (cairan sperma) yang lebih sedikit.
"Paparan oral terhadap cairan mani tampaknya memengaruhi hasil kehamilan dengan cara yang positif," catat para peneliti.
"Hasil kami menunjukkan hubungan antara kurang seks oral dan terjadinya keguguran berulang," tambah mereka.
Menurut hasil penelitian tersebut, zat-zat dari tubuh pria memberi dukungan terhadap perkembangan dan pertumbuhan janin.
Teori ini dapat menjelaskan bahwa sistem kekebalan ibu lebih rendah untuk menyebabkan kematian bayi.
Baca Juga : Bukan dengan Udang atau Ikan, Perempuan Ini Malah Terserang Alergi Sperma, Dokter: 'Bisa Usik Rumah Tangga'