SajianSedap.com - Selama ini beredar di masyarakat mitos minum atau menelan sperma bisa perpanjang usia dan percepat kehamilan.
Ini fakta sebenarnya.
Sebagai pasangan yang sudah menikah tentu tak lepas dari aktifitas di ranjang.
Hubungan di ranjang sangat membantu menjaga keharmonisan dalam berumah tangga.
Tak jarang sejumlah pasangan ingin melakukan sejumlah variasi dalam berhubungan di ranjang.
Salah satunya adalah seks oral.
Namun, efek yang diterima dari aktifitas ini adalah tertelannya sperma ke dalam mulut.
Apakah baik menelan sperma atau benarkah menelan sperma dapat memperpanjang umur?
Baca Juga : Ide Menu Favorit Berbuka Puasa
Hanya mitos
Dilansir dari Kompas.com dDalam kehidupan seksual suami istri, aktivitas seksual b oleh dilakukan asal memenuhi ketiga syarat berikut.
Pertama, dikehendaki bersama. Kedua, menyenangkan kedua pihak. Ketiga, tidak menimbulkan akibat buruk, baik secara fisik maupun psikis.
Seks oral merupakan salah satu aktivitas seksual.
Kalau pasangan sepakat melakukan itu, silakan saja asal kedua syarat lainnya terpenuhi juga.
Menelan sperma tidak masalah asal sang suami sehat, tetapi jangan mengharapkan ada manfaat bagi kesehatan dengan menelan sperma.
Informasi yang menyatakan sperma bermanfaat bagi kesehatan dan membuat wanita awet muda hanyalah sebuah mitos.
Di dalam sperma terkandung beberapa bahan penting. Namun, bukan berarti dengan menelan begitu saja langsung memberikan manfaat.
Meski begitu, ternyata, cairan putih yang membawa sperma ini dapat memiliki manfaat bagi wanita.
Atasi keguguran
Para peneliti dari Leiden University Medical Center, Belanda menyebutkan bahwa wanita yang secara teratur memberikan seks oral kepada pasangannya kemungkinan kecil mengalami keguguran berulang.
Melansir dari Daily Mail, para peneliti menguji teori mereka membandingkan riwayat kehamilan dan kebiasaan seks oral dari 234 wanita.
Para peneliti percaya menelan cairan sperma memperkuat sistem kekebalan wanita hamil dengan cara yang membuat janin lebih mungkin tumbuh sehat.
Manurut peneliti, hal ini dikarenakan sperma mengandung hormon dan protein dari tubuh pria, yang berguna bagi ibu untuk membangun toleransi.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini
Paparan cairan sperma juga memberikan peran penting dalam pasangan yang mencoba untuk hamil, tetapi semen mungkin lebih baik diserap dalam usus.
Para peneliti mengakui bahwa penelitian ini kecil dan tidak memberikan bukti bahwa menelan sperma mengarah pada tingkat keguguran yang lebih rendah.
Tetapi mereka percaya hasil mereka cukup kuat untuk menyarankan hubungan antara keduanya dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Baca Juga : Miris, Paus Sperma yang Mati di Wakatobi Telan 5,9 Kg Sampah, dari Bungkus Mi Instan Hingga Botol Parfum
Sekitar 97 wanita menderita keguguran berulang atau kondisi di mana seorang wanita mengalami tiga atau lebih keguguran berturut-turut.
Kondisi ini diperkirakan mempengaruhi sekitar satu dari 100 wanita di Inggris dan mungkin dipicu oleh masalah genetik atau hormon, atau infeksi.
Dalam studi mereka, para peneliti ini menemukan para wanita yang mengalami keguguran secara teratur memberi pasangan mereka fellatio (cairan sperma) yang lebih sedikit.
"Paparan oral terhadap cairan mani tampaknya memengaruhi hasil kehamilan dengan cara yang positif," catat para peneliti.
"Hasil kami menunjukkan hubungan antara kurang seks oral dan terjadinya keguguran berulang," tambah mereka.
Menurut hasil penelitian tersebut, zat-zat dari tubuh pria memberi dukungan terhadap perkembangan dan pertumbuhan janin.
Teori ini dapat menjelaskan bahwa sistem kekebalan ibu lebih rendah untuk menyebabkan kematian bayi.
Baca Juga : Bukan dengan Udang atau Ikan, Perempuan Ini Malah Terserang Alergi Sperma, Dokter: 'Bisa Usik Rumah Tangga'