Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Fabrizio Beneditti asal University of Turin Medical School.
Beneditti membawa 100 siswa pergi ke pegunungan Alpen, Italia.
Beberapa hari sebelum perjalanan, dia memberi tahu satu orang dalam kelompok bahwa udara dingin dapat menyebabkan para siswa migrain.
Pada hari perjalanan, desas-desus menyebar ke sekitar seperempat dari kelompok dan mereka yang mendengar desas-desus mengalami sakit kepala terburuk.
Akhirnya Beneditti menguji air liur mereka yang menunjukkan kondisi oksigen rendah di atas apa yang diharapkan.
“Biokimia otak berubah pada individu yang 'terinfeksi secara sosial'. Ungkapan negatif dapat dikomunikasikan kepada teman, tetangga, dan sejenisnya, dan itu menyebar dengan sangat cepat, menghasilkan efek nocebo sosial dalam populasi subjek yang besar," ujarnya setelah melakukan penelitian tersebut.
Para peneliti tidak selalu akan menyarankan untuk mengabaikan perawatan medis demi pemikiran positif.
Akan tetapi, studi-studi ini menunjukkan bahwa cara seseorang berpikir dapat memicu penyakit dan dapat membantu menyembuhkan penyakit itu juga.