Nenek di Gubug Reyot Ini Sering Teriak Lapar dan Kesakitan, Saat Ditemui Kondisi Dapurnya Seperti Kandang Ternak

By Virny Apriliyanty, Jumat, 5 Juli 2019 | 15:15 WIB
Rumah Amur sudah tidak ditempati karena kawatir ambruk. (Kompas.com-TAUFIQURRAHMAN)

Amur hidup tanpa mendapat perhatian dari pemerintah.

Sulihah berkata, hidupnya yang miskin, masih terbebani untuk merawat keluarganya sendiri dan ibunya.

Sedangkan Sumairah sendiri, sudah janda dan menganggur. Dirinya bekerja serabutan, menjadi kuli tani.

"Ibu saya kalau lapar sering teriak-teriak minta makan. Kalau kebetulan ada beras, saya memasaknya.

Kalau tidak ada beras, saya rebus ketela yang diambil di kebun," terang Sumairah.

Untuk kebutuhan belanja sehari-hari, Sumairah mengaku kadang seminggu hanya punya uang Rp 5.000.

Uang tersebut dibelanjakan untuk lauk ibunya. Untuk dirinya, sudah tidak dipikirkan.

Yang didahulukan adalah ibunya. "Kalau saya bisa kuat menahan lapar. Ibu saya teriak-teriak kalau lapar," imbuh Sumairah.

Baca Juga: Setelah Skandal Ikan Asin, Kini Terkuak Potret Anak Barbie Kumalasari yang Tak Pernah Terkespos! Wajahnya Cantik Banget!

Berteriak dan menangis saat sakit lambung

Yang paling membingungkan, ketika Amur mengeluh sakit lambung.

Selain teriak-teriak, Amur juga sampai menangis karena menahan sakit.