Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Akibat Kanker Paru, Bukan Cuma Rokok, Makanan Enak ini Bisa Jadi Penyebab Utamanya

By Raka, Minggu, 7 Juli 2019 | 09:15 WIB
Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Akibat Kanker Paru, Bukan Cuma Rokok, Makanan Enak ini Bisa Jadi Penyebab Utamanya (Kolase instagram)

SajianSedap.com - Kabar duka datang dari Sutopo Purwo.

Humas BNPB tersebut menghembuskan nafas terakhir setelah sebulan berjuang melawan kanker paru-paru.

Ternyata bukan cuma rokok, makanan enak ini bisa jadi penyebab utamanya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia di Guangzhou, China.

Beliau wafat pada, Minggu (7/7/2019), pukul 02.20 waktu setempat atau 01.20 WIB.

Kepergian beliau cukuo mengejutkan lantaran dirinya baru saja berangkat ke China untuk pemulihan.

Baca Juga: Ade Juwita Meninggal dengan Kondisi Memperihatinkan Akibat Asam Lambung, Makan Tomat Bisa Jadi Penyebabnya

Lawan kanker paru

Informasi terkait meninggalnya Sutopo Purwo beredar melalui pesan singkat WhatsApp.

"Iya, benar (informasi yang menyebutkan Bapak Sutopo meninggal dunia)," kata Kepala Subbagian Tata Usaha Pusdatinmas BNBP, Yahya Djunaid saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.

Hingga saat ini, Yahya mengaku masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak keluarga Sutopo.

"Mungkin setelah Subuh baru ada informasi (lengkapnya)," kata Yahya.

Seperti diketahui, Sutopo bertolak ke Guangzhou, China untuk berobat penyakit kanker paru selama sebulan.

Hal itu disampaikan Sutopo dalam akun Instagram miliknya, @sutopopurwo pada Sabtu (15/06/2019).

"Hari ini saya ke Guangzou untuk berobat dari kanker paru yang telah menyebar di banyak tulang dan organ tubuh. Kondisinya sangat menyakitkan sekali," kata Sutopo di akun Instagram tersebut.

Sutopo telah menjalani serangkaian perawatan kesehatan di sejumlah rumah sakit (RS) karena kanker paru-paru yang diidapnya.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 Baca Juga: Duet Masak Bareng Umi Pipik, Terungkap Penampilan Mulan Jameela yang Belum Mandi dan Tanpa Balutan Make Up

Ia divonis kanker paru-paru pada 17 Januari 2018.

Semenjak vonis itu, dia masih aktif menjalani tugas-tugasnya untuk menginformasikan berita-berita kebencanaan kepada media.

Baru beberapa minggu belakangan ini, Sutopo sudah tidak aktif lagi di grup WhatsApp media selepas pamit kepada rekan-rekan wartawan untuk fokus berobat.

Belajar dari meninggalnya Sutopo sebaiknya kita wajib menghindari mengonsumsi makanan berikut ini.

Makanan penyebab kanker paru

Banyak yang mengira kalau kanker paru disebabkan oleh asap rokok.

Padahal, bukan hanya rokok saja yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengidap kanker paru-paru seperti yang diderita istri Stupo Purwo Nugroho

Rupanya, makanan juga bisa meningkatkan risiko kanker paru!

Makanan apa saja? Langsung baca selengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Jarang Terekspos, Potret Cantik Putri Pertama Nikita Mirzani dari Anak Anggota DPR Terungkap Lewat Momen Makan Ini

Makanan yang Mengandung Lemak Jenuh

Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Akibat Kanker Paru, Bukan Cuma Rokok, Makanan Enak ini Bisa Jadi Penyebab Utamanya
 

Dilansir halaman health.com, dalam Journal of Clinical Oncology menemukan hubungan asupan lemak jenuh dengan peningkatan risiko kanker paru.

Bahkan, mereka yang mengkonsumsi makanan lemak jenuh memiliki risiko mengidap kanker paru-paru daripada mereka yang tidak.

Penelitian ini sendiri semakin diperkuat karena sudah dilakukan lebih dari 10 kali dengan subjek penelitian mencapai 1,4 juta orang dengan jumlah pasien kanker paru mencapai 18.000 jiwa.

Baca Juga: Dicap Pelakor, Penampilan Mantan Istri Farhat Abbas yang Semakin Kurus saat Makan dengan Pengacara Bikin Pangling

Karbohidrat Olahan

Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Akibat Kanker Paru, Bukan Cuma Rokok, Makanan Enak ini Bisa Jadi Penyebab Utamanya
 
 

Sebuah studi yang diterbitkan pada Maret 2016 oleh Cancer Epidemioly, Biomarkers and Prevention menyatakan bahwa orang yang mengonsumsi makanan tinggi gula memiliki risiko mengidap kanker paru lebih tinggi dibandingkan yang tidak.

Apalagi, kandungan gula yang terkandung dalam makanan karbohidrat olahan sangatlah tinggi.

Maka dari itu, kita disarankan untuk memilih karbohidrat kompleks seperti roti gandum, beras merah, dan buah-buahan dan sayuran.

Semuanya tak mengandung gula tambahan, tinggi serat dan dapat membantu menurunkan kolestrol juga.

Baca Juga: Berulang Tahun Hari Ini, Momen Ultah Ani Yudhoyono Tahun Lalu Banjir Komentar, Dapat Ciuman dan Puncak Tumpeng dari Suami

Daging Panggang

Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Akibat Kanker Paru, Bukan Cuma Rokok, Makanan Enak ini Bisa Jadi Penyebab Utamanya
 
Daging pangang sering dikaitkan dengan risiko mengidap kanker pankreas dan kanker paru-paru.

“Memanggang dapat melepaskan hidrokarbon poliksklik yang dapat masuk ke dalam daging sehingga menyebabkan siapa saja yang mengonsumsinya berisiko terjangkit kanker,” jelas dr. Rohs, seorang ahli onkologi toraks di Rumah Sakit Mount Sinai di New York.

Jika ingin memakan dagingnya, pastikan daging dipanggang sampai matang, jangan sampai gosong.

Memakannya juga harus dalam jumlah sewajarnya.

Sebuah studi tahun 2008 oleh Lembaga Keamanan Pangan Universitas Kansas juga menemukan bahwa menambah rempah daun seperti rosemary pada daging burger ternyata dapat mengurangi zat penyebab kanker sebanyak 30%.

Baca Juga: #SahabatBuah Harus Catat! Ini Dia Deretan Buah yang Bisa Bantu Menurunkan Berat Badan Secara Cepat!

Makanan dan Minuman Mengandung Arsenik

Sutopo Purwo Nugroho Meninggal Akibat Kanker Paru, Bukan Cuma Rokok, Makanan Enak ini Bisa Jadi Penyebab Utamanya
 
 

Tak banyak yang tahu bahwa beberapa makanan mengandung zat arsenik juga dapat memicu kanker meski dalam jumlah yang tak mematikan.

Contoh saja beras, jus apel, seafood, hingga unggas mengandung arsenik dalam jumlah kecil.

Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa siapapun yang terpapar dengan zat arsenik atau mengonsumsi zat ini dalam jumlah banyak, bisa berisiko mengidap kanker paru-paru.

Hal ini dibuktikan dari penelitian dengan 950 orang Bangladesh yang mengonsumsi air minum dengan kandungan arsenik yang lebih tinggi.

Sebagian besar dari 950 orang ini sudah mengalami gangguan fungsi paru-paru dibandingkan mereka yang tak terpapar.

Baca Juga: Setelah Restoran Warisan Olga Dijual, Billy Syahputra Terang-Terangan Jual Barang Peninggalan Kakaknya & Belanjakan Uangnya

Kerusakan karena terpapar arsenik ini setara dengan beberapa dekade menghisap rokok.

Namun, tenang saja, kita bisa mengonsumsi makanan yang mengandung jumlah arsenik rendah meski tak boleh terlalu sering.

Menurut dr.Rohs, paparan pasif sendiri tak mempengaruhi peningkatan signifikan pada risiko kanker paru-paru.

Meski begitu, tak ada salahnya untuk kita mencegah dibandingkan mengobati, bukan?

Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Minum Susu Bisa Jadi Penawar Rasa Pedas di Mulut

#GridNetworkJuara