"Saya rugi miliaran rupiah...lihat gerai dan toko-toko saya. Pegawai saya dulu 40 lebih lagi," papar Sriyono.
Sementara itu, Sriyono memilih beratribut serba pink saat berjualan agar menarik perhatian masyarakat.
"Alasan pertama, buat menarik pelanggan. Kedua, saya berharap bisa masuk media massa, lalu dikenal banyak orang, dan beritanya sampai ke anak-anak dan mantan istri saya," ucap Sriyono dilansir dari Nova.id.
Selain itu, rupanya pemilihan warna pink tersebut memiliki alasan tersendiri bagi Sriyono.
Sejak bercerai pada 2004 silam, Sriyono mengaku sulit bertemu kedua buah hatinya.
"Warna ini (pink, Red.) adalah warna kesukaan anak saya, Peksi Safira Miradalita dan Pramesti Dewi Angelita . Biar mereka tahu kalau ayah mereka yang bernama Sriyono ini masih hidup dan sangat kangen sama mereka," ungkap Sriyono.
Pria ini mengaku, menggeluti usaha siomay sejak 1980.
"Tahun 1979 saya bertemu dengan seseorang asal Bangka keturunan Cina yang mengajarkan saya cara membuat siomay," terangnya.
Baca Juga: Resep Jus Belimbing Nanas Enak Ini Bikin Tubuh Gerah Jadi Segar Kembali
Saat itu, usaha yang dipilih Sriyono berjualan siomay kian meningkat pesat bahkan membuat menjadi seorang miliader.
"Tahun 2003, usaha siomay saya, Siomay Senayan, awalnya bisa memberi pemasukan hingga Rp 2 Milyar per tahun. Tapi usaha itu pun goyah. Badai yang menerpa kian besar, usaha saya makin terpuruk. Saya kehilangan semua harta sampai pernah jadi tuna wisma di tahun 2008," kenangnya.
Hingga kemudian ia kembali berusaha mengembangkan bisnisnya dan sempat berkembang lagi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BERITA POPULER: Siomay Pink, Dulu Terkenal, Kini Merugi Miliaran Rupiah