Keterbatasan yang dimiliki Andika tidak mematahkan semangatnya untuk mengejar kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya menjadi seorang pengamen.
Dari hasil mengamennya selama puluhan tahun, Andika menabung dan membeli sebuah motor untuk bisa dipakai mencari nafkah.
Motor yang baru dibelinya itu terlebih dahulu harus dimodifikasi dari roda dua menjadi roda tiga.
Setiap hari, Andika hanya mendapat pesanan 2 hingga 3 penumpang.
Tak jarang, ketika mendapat orderan, calon penumpang membatalkannya setelah melihat kondisi fisik Andika yang cacat.
Makanya Andika kini hanya berfokus pada pesanan makanan dan mengantar barang.
Meski kerap mengalami kesulitan akibat kondisinya, namun hal itu tak lantas membuat Ia berhenti.