"Saya sempat bimbang memilih nama. Setelah sebulan, akhirnya saya memilih nama KPH Yudanegara," kata Yudanegara, sebutan barunya, usai wisuda.
Selama sebulan itu, Yudanegara kerap berdiskusi dengan anggota keluarganya, terutama sang ibu.
Karena karakternya dianggap pas dengan nama yang ditawarkan, akhirnya calon menantu Sultan itu memlih Yudanegara.
"Dalam silsilah keraton, nama Yudanegara biasanya disandangkan untuk seorang militer. Setelah ditelaah, karakter saya pas dengan nama tersebut," ujar Yudanegara.
Yudanegara adalah laki-laki kelahiran Jakarta, 26 Oktober 1981.
Ia kini menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) dan telah diangkat sebagai Kasubdi Komunikasi Politik Bidang Media Cetak sejak Maret 2011.
"Sebelum menduduki jabatan tersebut, ia adalah ajudan saya. Kebetulan, saya pernah menjadi Sekretaris Wapres (Seswapres). Yudanegara bekerja bersama saya sejak 2003, terhitung sejak pertama kali menjadi PNS di Kementerian Dalam Negeri," papar mantan Gubernur Lampung, Tursandi.
Setelah tiga tahun menjadi ajudan Tursandi, Yudanegara memutuskan mengambil gelar S2 di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP), Cilandak, Jakarta Selatan.
Setelah lulus, ia kembali bekerja dengan Tursandi, yang sudah berganti jabatan sebagai Seswapres.