Kariernya pun cukup gemilang karena Ia pernah bekerja di beberapa perusahaan teknologi ternama seperti Microsoft Indonesia, Aprisma Indonesia, dan Gameloft Indonesia.
Berkecimpung di dunia teknologi yang didominasi pria, tak jarang GKR Hayu mendapat diskriminasi, lo!
“Jadi memang it’s still male dominated (masih didominasi pria-red) ya. Diremehkan sering, saya sampai sempat bikin percobaan tuh. Jadi biasa kan seminggu sekali pasti status update, itu saya ada satu klien yang saya pegang beberapa tahun. Saya trial (percobaan-red), kalau aku dandan, pakai, oke bukan rok mini ya, roknya memang rok span, yang dandan ketika sampai tempat klien, ‘wah cantik banget nanti pas mau nge-date ya?’ itu meetingku mulus, whatever I ask, saya dapat. Tapi ketika udah dikejar deadline aku pake celana panjang, cuma dikuncir, enggak dandan, itu mbok aku mau ngomong apa ngeyel banget semua dibantah, jadi ya gitu,” katanya.
Kini di Kraton, Hayu menjabat sebagai penghageng Tepas Tandha Yekti, sebuah divisi baru di keraton yang bertugas menangani urusan IT dan dokumentasi.
Di samping itu, sebagai Putri Kraton, Hayu juga terlibat dalam pelestarian budaya melalui seni tari.