Tak hanya mengganti barang, Syehan juga memberi uang pada Junaedi.
Uang ganti tersebut untuk mengganti toples permen yang pecah.
"Di situ ada dua meja. Yang satu dibuat sendiri. Yang itu kita belikan kacanya saja. Kemudian uang ganti ruginya untuk ganti toples yang tempat permen itu yang pecah. Enggak lebih dari Rp1 juta," sambungnya.
Berlangsungnya proses perdamaian antara pihak Elvy Sukaesih dan pemilik warung pun berjalan lancar.
Lebih lanjut keluarga Elvy Sukaesih juga meminya maaf atas tindakan HR yang melakukan pengerusakan.
Junaedi mengatakan bahwa permohonan maaf keluarga Elvy sudah disampaikan ketika HR dibawa Tim Jatanras Ditkrimum Polda Metro Jaya.
Junaedi menyebut Syehan lah yang mewakili keluarga Elvy untuk meminta maaf.
"Keluarganya sudah minta maaf habis HR dibawa polisi. Yang ke sini itu Pak Syehan (anak keempat Elvy Sukaesih)," kata Junaidi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2019).
Junaedi pun sempat mengaku ingin melaporkan putra Elvy Sukaesih tersebut ke polisi.
Meski begitu hingga kini Junaed belum juga membuat laporan resmi.
"Belum buat laporan sih, habis pas semalam mau berangkat polisi datang. Hari ini harus dagang lagi, warung saya tetap buka kok," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, HR dikabarkan mengamuk dan merusak warung karena berniat hutang rokok pada Kamis (12/09/2019).
Tak mendapat barang yang diinginkan, HR pun ngamuk hingga merusak barang yang ada di warung.
Atas perbuatannya, HR pun diamankan oleh pihak kepolisian.
Namun kejadian ini tak diproses polisi lantaran pihak keluarga menunjukkan surat yang menyatakan HR mengalami gangguan jiwa.
Polisi pun kini membawa HR kembali ke Rumah Sakit Jiwa, Duren Sawit.