Gantikan Susi Pudjiastuti, Edhy Prabowo Ceritakan Pengalaman Diberi Makan & Disekolahkan Prabowo Subianto Setelah Dipecat dari Akabri
SajianSedap.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo ditunjuk menjadi Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Urusan ikan, idustri perikanan, wisata maritim, wilayahnya ada dibawah beliau," ucap Presiden saat mengumumkan nama Edhy di Istana Merdeka Rabu (23/10/2019).
Edhy pernah menjadi anggota DPR selama tiga periode.
Baca Juga: Going Gado-gado! Easy Recipe for Indonesia’s Very Own Salad
Kemudian Edhy juga sempat menjadi ketua Komisi IV DPR pada periode keanggotaan 2014-2019.
Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat periode 2014-2019 membidangi pertanian, kehutanan, maritim atau kelautan dan perikanan, serta pangan.
Sebelumnya Edhy datang ke kompleks Istana Merdeka pada Senin (21/10/2019) bersama Ketua Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Edhy Prabowo selama ini santer disebut-sebut menjadi kandidat Menteri Pertanian.
Edhy diketau merupakan seorang aktivis Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).
"Ya saya dilatih, diajarkan, Pak Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra) dalam kondisi apa pun harus selalu siap," ujar Edhy saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Menurut Edhy dirinya selalu siap menjalankan tugas apa pun yang diberikan oleh ketua umumnya, Prabowo Subianto.
Dikutip dari Tribunnews, Edhy Prabowo menceritakan awal pertemuannya dengan Prabowo Subianto.
Awalnya Edhy yang masuk Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) tahun 1991, dipecat dari lembaga itu setelah dua tahun meniti karier.
Mengetahui dirinya dipecat, keluarga Edhy Prabowo bersedih hingga menangis.
Tak ingin mengecewakan keluarga, Edhy Prabowo merantau ke Jakarta.
Ia pergi bersama 15 orang dan bertemu dengan Prabowo Subianto di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Mereka memperkenalkan diri dan melanjutkan pertemuan di kediaman Prabowo Subianto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini
"Di situ malam Senin, bertemu di kediaman beliau ditanya 'Apa keinginan kalian?' Kami mau bekerja terus kuliah. Terus kita mau memperbaiki dosa kita sama keluarga kita," ceritanya.
Edhy dan teman-temannya ditawari pekerjaan di wilayah perbatasan Kalimantan oleh Prabowo.
Upahnya yang sebesar Rp 250.000 pun dinilai lumayan besar untuk ukuran saat itu.
Edhy Prabowo juga disekolahkan oleh Prabowo.
Ia mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo.
"Kalian ikut saya. Saya biayain cuma makan secukupnya, tidak boleh kalian seperti anak emas," imbuh Edhy mengutip kembali pesan Prabowo.
Edhy pun menuruti keinginan Prabowo. Akhirnya, Edhy Prabowo menjadi atlet Pencak Silat Nasional.
Ia sempat mengikuti Pekan Olahraga Nasional XIV yang diselenggarakan di Jakarta.
Dimulai pada 9 September 1996 sampai dengan 25 September 1996.
"Saat itu saya dapat perunggu," kata Edhy. Ia sempat kecewa lantaran tidak dapat menyabet medali emas.
"Pak Prabowo nonton. 'Gimana kok bisa kalah?'," katanya.