Penelitian Buktikan Kalau Kita Wajib Konsumsi Timun Setelah Makan Sate! #SahabatBuah Harus Tahu Alasannya
SajianSedap.com - Siapa yang tidak tahu sate? Wah kebangetan.
Makanan enak dan favorit banyak orang ini makanan menggugah selera.
Selain rasanya, saat proses pematangan pun sate sudah bisa membuat air lirur kita menetes.
Semakin enak jika bumbu sate, baik itu bumbu kecap atau kacang rasanya menunjang. Dijamin tidak terasa sudah memakan hingga 10 atau malah 20 tusuk lebih sate.
Baca Juga: Sambal Mantap Ini Bikin Makanan Sederhana jadi Spesial! Pedasnya Siap Menggoyang Lidah
Sate yang masaknya di atas bara api ini mempunyai risiko kesehatan bagi yang mengonsumsinya.
Ya, karena di bakar di atas bara panas juga api, apalagi jika dagimng satenya gosong, itu menjadi karsinogenik pada manusia dan bisa menjadi penyebab penyakit kanker.
Tapi jangan khawatir, kalau enak ya makan saja. Tidak perlu memusingkan karsinogenik.
Sebab ada solusi mudahnya untuk hal tersebut.
Makan timun setelah mengonsumsi sate.
Kenapa Harus Makan Timun?
Tak hanya mentimun, tomat, bawang, apalagi bawang putih, juga bisa menetralisir racun penyebab kanker yang ada pada sate.
Karenanya mengapa setiap membeli sate, kita pasti akan disugihi juga mentimun, tomat, dan bawang mentah, baik bawang merah ataupun bawang putih.
Sayuran tersbeut bersifat preventif sebagai antikanker.
Orang yang banyak mengonsumsi sayur dan buah biasanya lebih sehat, dengan faktor risiko penyakit degeneratif atau kanker lebih kecil dibandingkan dengan orang yang kurang mengonsumsi sayur dan buah.
Teliti punya teliti, ternyata kandungan antioksidan dalam sayur dan buah itulah yang dapat mencegah terjadinya kanker.
Licopene dalam tomat misalnya, merupakan senyawa antioksidan kuat yang dapat melawan radikal bebas penyebab penyakit degeneratif atau kanker.
Mekanisme proteksi licopene belum jelas, tetapi secara umum dengan menjaga kerusakan oksidatif.
Sebuah penelitian pada hewan coba dilakukan dengan memberikan lycopene 0,2 mg dalam 0,2 ml minyak zaitun tiga kali selama periode pertumbuhan tumor pada paru-paru.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Baca Juga: Resep Puding Susu Lapis Enak Ini Paling Pas Untuk Camilan Malam Hari
Hasilnya, pada mencit yang diberi lycopene terjadi penurunan jumlah tumor dibandingkan dengan mencit kontrol.
Bagaimana dengan timun?
Buah tanaman bernama latin Cucumis sativis L. ini mengandung saponin, enzim proteolitik, glutation. Timun dikatakan juga mengandung 35.100 - 486.700 ppm asam linoleat.
Sebagai suku Cucurbitaceae, yang biasanya mengandung kukurbitasin, timun kemungkinan juga mengandung senyawa tersebut.
Kukurbitasin merupakan senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai antitumor.
Saponin adalah senyawa surfaktan.
Dari berbagai hasil penelitian disimpulkan, saponin bersifat hipokolesterolemik, imunostimulator, dan antikarsinogenik.
Mekanisme antikoarsinigenik saponin meliputi efek antioksidan dan sitotoksik langsung pada sel kanker.
Baca Juga: Salad Buah Keju Enak Pasti Bisa Dibuat Dengan Resep Salad Buah Ini
Saponin dari kedelai merupakan sumber makanan yang sudah diteliti dapat menurunkan risiko kanker.
Glutation merupakan antioksidan endrogen dalam tubuh yang digunakan sebagai penangkal oksidatif yang diantaranya adalah senywa radikal bebas, atau karsinogen.
Sifat oksidatif dari glutation adalah glutation mampu melakukan peroksidasi terhadap radikal bebas dalam tubuh.
Tumbuhan yang mengandung sulfur seperti bawang putih, mampu meningkatkan aktivitas glutation dan glutation transferase.
Asam linoleat termasuk asam lemak esensial yang terdapat dalam lemak nabati maupun hewani.
Bentuk asam lemak linoleat terkonyugasi (conjugated linoleic acid = CLA) dikatakan bersifat antikanker.
Dari sumber elektronik diketahui bahwa biji mentimun mengandung CLA. CLA bersifat antioksidan, yang dapat melawan kerusakan akibat radikal bebas.
Baca Juga: Resep Sayur Bening Daun Labu Enak Ini Pas Banget Untuk Pelengkap Santap Malam
Hasil penelitian yang dilakukan di Food Research Institut, Departement of Food Microbiology, University of Winconsin-Madison menyatakan, CLA dapat menghambat terjadinya karsinogenesis dan aterosklerosis, mengurangi lemak tubuh, dan menstimulasi pertumbuhan tikus muda.
Dari tanaman, kandungan CLA banyak terdapat dalam biji bunga matahari dan biji kedelai.
Pada prinsipnya suatu antioksidan dapat bekerja sebagai antikarsinogenik dengan cara menurunkan tingkat stres oksidatif.
Stres oksidatif adalah keadaan di mana radikal bebas oksigen dibentuk dalam jumlah sangat banyak sehingga tubuh tidak mampu lagi meniadakan efeknya dan timbul kerusakan jaringan.
Nah, karena mentimun beserta bijinya kaya akan senyawa antioksidan, maka ia bisa berperan dalam menangkal terjadinya penyakit kanker atau penyakit degeneratif.
Jadi, makanlah mentimun setelah menyantap sate.(*)
Baca Juga: Resep Telur Balado Cabai Hijau Enak Dan Sederhana Ini Enggak Pernah Bikin Lidah Kecewa