Terungkap Sosok Di Balik Rasa Indomie yang Diakui Dunia Sampai Dianugerahi Gelar 'Pahlawan Bagi Anak Kosan' oleh Ridwan Kamil

By Tazkiya, Kamis, 21 November 2019 | 19:30 WIB
Terungkap Sosok Di Balik Rasa Indomie yang Diakui Dunia Sampai Dianugerahi Gelar 'Pahlawan Bagi Anak Kosan' oleh Ridwan Kamil (Twitter/@ryandirachman)

Terungkap Sosok Di Balik Rasa Indomie yang Diakui Dunia Sampai Dianugerahi Gelar 'Pahlawan Bagi Anak Kosan' oleh Ridwan Kamil

Sajiansedap.com - Siapa yang tak suka dengan Indomie Goreng?

Kelezaannya tiada tandingannya dan harganya yang murah menjadikannya makanan favorit akhir bulan.

Indomie dinobatkan sebagai mie instan terenak di dunia versi media Amerika Serikat, Los Angeles Times.

Baca Juga: [KITCHENESIA.COM] Padangnese and Malaysian Rendang, How Do They Differ?

Hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri ketika sesuatu yang berhubungan dengan Indonesia mendunia.

Dilansir dari LA Times via Kompas.com, peringkat yang memenangkan Indomie adalah LA Times Instant Ramen Power Rangkings.

"Menempatkan Indomie sebagai juara sebenarnya curang, karena Indomie lebih tepat disebut sebagai mi instan dari pada ramen," tulis food columnist Lucas Kwan Peterson di LA Times.

Namun Peterson tak peduli sebab menurutnya Indomie sangat enak.

Varian Indomie yang dimenangkannya di peringkat pertama, adalah Indomie goreng rasa ayam panggang.

Peterson menjelaskan di dalam sebungkus Indomie goreng ayam panggang, ada minyak bawang, kecap manis, dan saos.

Ada juga bubuk penyedap kaldu ayam dan bawang goreng.

Baca Juga: Resep Pineapple and Ginger Punch Enak Ini Bikin Kumpul Keluarga Jadi Semakin Istimewa

"Mereka semua bersatu untuk menjadi... Bagaimana menyebutnya? Sangat sangat surgawi," tulis Peterson.

Kendati demikian, Peterson mengungkap satu hal yang menurutnya jadi kelemahan Indomie goreng ayam panggang.

Peterson menilai mie varian itu terlalu manis untuk lidahnya.

Namun, Peterson suka rasa pedas dari saos dan kerenyahan bawang goreng yang membuat Indomie goreng ayam panggang sangat enak.

Peringkat ramen terenak versi LA Times

"(Saya) bisa dan mau memakannya setiap hari," kata dia.

Lantas siapakah sosok pencipta rasa Indomie?

Rupanya sosok pencipta rasa Indomie merupakan seorang wanita bernama Nunu Nuraini.

Melansir dari Grid.ID pada 22 Agustus 2017, Walikota Bandung Ridwan Kamil pernah mengunggah sosok wanita dibalik varian rasa Indomie.

Baca Juga: Tak Diterima Keluarga, Hingga Diusir Suami yang 25 Tahun Lebih Tua, Kini Christy Jusung Jadi Janda Kaya, Dapurnya Bikin Melongo!

"Coba anak-anak mahasiswa, ucapkan terima kasih dan doa yang baik untuk ibu Nunuk, sosok pahlawan bagi anak-anak kos, terutama jika akhir bulan. Hidup Unpad." tulis akun Instagram @ridwankamil.

Nunu Nuraini bertugas sebagai peramu rasa baru dari produk mie instan Indomie.

Karena Nunu Nuraini inilah, produk Indomie mempunyai banyak varian rasa.

Nunu Nuraini sangat mengedepankan bahan-bahan alami dalam tiap resep yang ia pilih terlepas dari klaim banyak orang bahwa bumbu Indomie tidak sehat.

Cuitan akun @ryandirachman

Wanita ini sudah 28 tahun mengabdikan diri sebagai Flavor Development Manager Indofood.

Nunik merupakan lulusan Teknologi Pangan Universitas Padjajaran Bandung.

Ia lebih memilih berkarya di belakang layar hingga sudah banyak orang Indonesia maupun mancanegara bisa merasakan nikmatnya Indomie.

Baca Juga: Spesial Saji-Sedap, Mencicipi Lezatnya Tagine, Semur Ala Maroko Di Dalam Keramik Unik!

Sebagai informasi Indomie makin digemari ketika muncul varian rasa Indomie mi goreng tahun 1983.

Indomie pertama kali dibuat oleh PT Sanmaru Food Manufacturing Co Ltd.

Namun, kemudian tahun 1984 perusahaan ini dibeli oleh PT Sarimi Asli Jaya yang memproduksi Sarimi.

Ridwan Kamil bangga dengan pencipta Indomie

Selanjutnya tahun 1990, PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang sebelumnya bernama PT Panganjaya Intikusuma mengakuisisi perusahaan tersebut sehingga Sarimi dan Indomie berada di bawah satu perusahaan.

Keberadaan PT Indofood tidak bisa terlepas dari sosok Sudono Salim atau Liem Sioe Liong.

Melansir dari harian Kompas, Minggu (20/12/1992), Salim dengan Salim Groupnya menerapkan strategi bisnis yang terintegrasi.

Baca Juga: Pakai Rok Super Pendek, Gisel Banjir Komentar Pedas Setelah Gelendotan Pada Wijin Karena Diberi Hadiah Mahal: 'Sensor Woy!'

Axton Salim, IdeaFest 2019

Sedikitnya 90 persen pasar domestik mi instan saat itu dikuasai Salim Grup melalui produk Supermi, Sarimi, Super Cup, dan sebagainya.

Bahkan omzet penjualan hampir Rp 1 triliun pada tahun 1990.

#GridNetworkJuara