Padahal Jadi Jajanan Favorit Anak Muda Zaman Now, Siapa Sangka Smoothie Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh
SajianSedap.com - Siapa yang tak kenal dengan smoothie?
Belakangan ini, smoothie sedang populer terutama di kalangan orang yang menjalankan gaya hidup sehat.
Mendengar kata hidup sehat, tentunya akan berhubungan dengan buah-buahan dan sayuran.
Dalam gaya hidup sehat, smoothie yang dikonsumsi tentunya memiliki bahan dasar buah dan sayuran.
Hal tersebut dilakukan agar bisa meningkatkan konsumsi sayur dan buah karena terkenal dengan kepraktisannya.
Smoothie juga dikenal sebagai minuman sehat yang mengenyangkan.
Meskipun jadi jajanan favorit anak muda zaman now, tak disangka smoothies bisa berbahaya bagi tubuh, lo!
Simak artikel ini untuk dapatkan informasi lebih lanjut.
Smoothie Jadi Alternatif Bagi Yang Tak Suka Sayur
Kita selalu diingatkan untuk mengonsumsi makanan bergizi, di antaranya adalah buah-buahan dan sayuran.
Salah satu cara untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayuran adalah dengan membuatnya menjadi jus atau smoothie.
Baca Juga: Lovember, Diskon Istimewa dari Santika Indonesia Hotels & Resorts untuk Pencinta Kuliner
Smoothie termasuk minuman sehat dan mengenyangkan, ini terdiri dari campuran buah, sayuran, serta yogurt atau susu.
Namun, mengandung buah dan sayuran bukan berarti kadar kalorinya rendah.
Bahkan jus dan smoothie sayuran pun bisa menyebabkan kegemukan jika kita tidak berhati-hati.
Smoothies termasuk dalam minuman sehat dan mengenyangkan.
Campuran dari buah, sayuran, serta yogurt atau susu ini memang belakangan ini populer di kalangan pecinta gaya hidup sehat.
Namun, mengandung buah dan sayuran bukan berarti kadar kalorinya rendah.
Artikel akan berlanjut setelah video ini.
Bahkan jus dan smoothie sayuran pun bisa menyebabkan kegemukan jika kita tidak berhati-hati.
Menurut ahli gizi Bonnie Taub-Dix, smoothie bisa menjadi alternatif sarapan yang sehat, asalkan mengandung nutrisi yang seimbang, termasuk protein, karbohidrat, dan lemak sehat.
“Berbeda dengan jus, smoothie tidak menghilangkan serat dari sayuran dan buah, sehingga bisa bikin perut lebih kenyang,” kata penulis buku Read It Before You Eat It- Taking You from Label to Table ini.
Konsumsi smoothie sayuran juga bisa menjadi alternatif mengasup vitamin dan serat bagi orang yang tidak suka sayur.
Smoothie Bisa Menjadi Tidak Sehat
Walau demikian, menurut Taub-Dix kategori “sehat” dari smoothie akan hilang jika kita menambahkan gula atau jus buah ke dalamnya.
“Pada awalnya setelah kita konsumsi kita merasa bersemangat karena gulanya tinggi, tapi setelahnya kita akan merasa lapar,” katanya.
Untuk membuat smoothie lebih mengenyangkan dan mengurangi kandungan gula, para ahli diet menganjurkan untuk menambahkan 20-30 gram protein.
Kita bisa menggunakan bubuk protein.
Perhatikan juga cairan yang kita masukkan sebagai campuran smoothie.
Memilih jus buah kemasan tidak dianjurkan karena kandungan gulanya tinggi.
Sebagai gantinya, pilih susu rendah lemak atau susu nabati sebagai alternatif.
“Jika ingin menambahkan buah, pilih yang kandungan gulanya rendah. Membuat smoothie yang bahan utamanya buah,
atau memakai jus buah akan membuat kita mengasup banyak gula dan kalori. Batasi buah yang dipakai,” kata Taub-Dix.
Untuk menimbulkan rasa puas dan kenyang, ia menyarankan untuk mengonsumsi smoothie dalam mangkuk menggunakan sendok, dan bukan langsung meminumnya.
“Akan lebih baik untuk menimbulkan rasa kenyang jika kita mengunyah dan menelan makanan dari pada meminumnya,” katanya.
Perhatikan juga porsinya.
Jika kamu ingin menurunkan berat badan, batasi konsumsi smoothie sebagai camilan di bawah 150 kalori dan sebagai pengganti makanan di bawah 350 kalori.
Sementara itu, jika hanya ingin menjaga berat badan, kita bisa mengonsumsi smoothie 500-600 kalori sebagai pengganti makan.