Makanan Penyebab Hidrosefalus, Ibu Hamil Harus Jauhi Deretan Makanan Enak ini Jika Masih Sayang dengan Calon Buah Hati
SajianSedap.com - Makanan penyebab hidrosefalus ini bisa dapat dijauhi oleh para ibu hamil.
Makanan penyebab hidrosefalus ternyata secara tak sadar kerap dikonsumsi sehari-hari.
Untuk itu mulai sekarang sebaiknya tidak mengonsumsi makan penyebab hidrosefalus ini.
Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan kasus seorang pria yang tega meninggalkan istri dan buah hatinya yang mengidap sebuah penyakit.
Baca Juga: Thousand-Layer Cake Recipe, Layers of History With Single Supreme Taste
Penderitaan seorang Dina Oktavia setelah ditinggalkan suami gara-gara sang suami malu punya anak tak normal.
Dina Oktavia tak menyangka kehadiran buah hati hasil pernikahannya dengan sang suami, menyebabkan keretakan rumah tangganya.
Setidaknya hal itu yang diungkapkan Dina Oktavia, ibu dari Muhammad Pandhu Firmansyah yang saat ini berusia lima bulan itu.
"Suami saya sudah satu bulan ini pergi, katanya malu punya anak tidak sempurna," ungkap Dina yang bercerita sambil berkaca-kaca.
Sang anak yang bernama Pandhu itu memang mengidap penyakit tak biasa.
Sesuai diagnosa dokter, Pandhu mengidap Hidrosefalus, sang anak pun juga mengalami kerusakan pada bagian wajahnya, khususnya di bagian bibir, hidung dan kedua matanya.
Dina bercerita, sang suami merasa malu memiliki anak yang terlahir tidak sempurna itu.
Mengenal hidrosefalus
Hidrosefalus alias pembesaran kepala karena kelebihan cairan di rongga otak, diderita sekitar 1 dari 500 anak.
Penyakit ini bisa dideteksi sejak bayi masih dalam kandungan.
Menurut Medicinenet.com, dalam kondisi normal, cairan di otak itu berfungsi sebagai bantalan otak.
Ketika volumenya berlebihan, maka akan menekan otak dan bisa menyebabkan kerusakan otak serta gangguan mental atau fisik.
Pemicu hidrosefalus pada bayi belum diketahui dengan jelas, tetapi secara umum dapat disebabkan oleh cacat genetik, perdarahan pada janin sebelum kelahiran, infeksi pada ibu seperti toksoplasma atau sifilis, atau cacat lahir seperti spina bifida.
Pada bayi, hidrosefalus bisa dideteksi lewat pemeriksaan USG saat bayi berusia sekitar 6-7 bulan dengan cara mengukur lingkar kepala janin.
Semakin cepat kondisi ini ditemukan dan diobati, dampak kerusakan jangka panjang bisa dicegah.
Walau demikian, mayoritas tanda hidrosefalus baru diketahui beberapa bulan setelah bayi lahir berupa kepala yang tampak lebih besar.
Baca Juga: Makanan Penyebab Hepatitis A, Jauhi Makanan Enak ini Jika Masih Sayang dengan Organ Hati Anda!
Memang perkembangan kepala bayi memang lebih pesat pada setahun pertama usianya, tetapi pada kasus hidrosefalus kepalanya berkembang lebih cepat dibanding laju normalnya.
Tekanan cairan pada otak akan menyebabkan bayi menjadi sangat rewel, kebanyakan tidur, sering muntah, dan hanya mau menyusu sedikit.
Untuk memastikan adanya hidrosefalus, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk CT scan, MRI, atau USG untuk mendapat gambaran yang lebih detil.
Untuk menghindari itu, seorang Ibu hamil harus menjaga kesehatan janin.
Bahkan sebaiknya menghindari makanan dan minuman berikut ini.
Makanan bahaya untuk Ibu hamil
1. Nanas
Dalam cuaca panas, tentu makanan ini sangat pas karena dapat memberikan rasa masam yang segar saat dikonsumsi.
Ternyata hal ini tidak dianjurkan bagi Moms yang sedang mengandung karena adanya kandungan dalam nenas yang bernama bromelain.
Sebenarnya enzim bromelain berfungsi untuk meredakan peradangan bagi orang yang mengonsumsinya, ternyata enzim ini buruk bagi wanita hamil.
Bromelain dapat melunakkan leher rahim dan mendorong terjadinya kontraksi persalinan sebelum waktunya.
2. Kepiting
Kepiting menjadi salah satu makanan yang hits akhir-akhir ini dan banyak disukai masyarakat yang tidak memiliki alergi pada seafood.
Sudah umum bahwa hewan yang satu ini merupakan sumber yang kaya akan kalsium, selain itu kepiting juga banyak mengandung kolestoral.
Kandungan yang ada di dalam kepiting mampu membuat penyusutan pada rahim sehingga terjadi pendarahan dalam dan menyebabkan keguguran.
3. Hati Hewan
Sebenarnya mengonsumsi hati hewan baik untuk wanita hamil karena mengandung banyak vitamin A yang pastinya bagus untuk perkembangan janin, salah satunya hati ayam.
Mengonsumsi hati hewan dalam dua kali sebulan dibolehkan dan tidak dianggap berbahaya.
Tetapi mengonsumsinya dalam jumlah berlebih dapat membahayakan bayi karna banyaknya mengandung retinol.
4. Makanan Yang Mengandung Kafein
Kafein merupakan senyawa dari alkaloid xantiina, kafein juga memiliki ciri yang berbentuk kristal dan mempunyai rasa yang sangat pahit.
Kafein ini pertama kali ditemukan pada tahun 1819 oleh orang Jerman yang bernama Friedrich Ferdinand Runge.
Kebanyakan orang yang mengetahui kandungan kafein hanya terdapat pada kopi saja.
Padahal minuman yang lainnya juga banyak yang mengandung kafein seperti : cokelat, minuman soda, minuman berenergi, es krim dan yang lainnya.
5. Makanan Olahan
Makanan olahan merupakan makanan yang telah melewati proses tertentu, seperti pemanasan, pengeringan, pengalengan, pembekuan, pengemasan, dan yang lainnya.
Daging olahan juga berpotensi membawa bakteri seperti toxoplasma gondii atau salmonella yang bisa menyebabkan keracunan makanan.
Baca Juga: Makanan Penyebab Sembelit, 5 Makanan Enak Ini Bisa Timbulkan Penyakit Serius Sampai Ganggu Aktivitas
Selain itu wanita hamil juga harus menghindari untuk mengonsumsi daging mentah atau setengah matang karena bakteri didalamnya bisa menyebabkan keguguran.
Makanan olahan itu diantaranya seperti kue, permen, hingga saus tomat.