Jadi Camilan Favorit Masyarakat Indonesia, Ternyata Makan Bakwan Di Sore Hari Berbahaya Bagi Tubuh, Bisa Picu Stroke!
SajianSedap.com - Gorengan biasanya menjadi salah satu camilan yang dimakan orang Indonesia.
Selain murah, gorengan juga dapat ditemukan di mana saja.
Namun, gorengan yang enak dan renyah ternyata tak boleh sering untuk dikonsumsi.
Menurut Lovely Ranganath, ahli gizi senior di Healthtrendz, menu tersebut tak mengandung nutrisi.
Gorengan justru sarat dengan lemak yang sulit diproses oleh hati.
Salah satunya adalah bakwan.
Satu potong bakwan memiliki kandungan 137 kalori, 3,026 gram lemak jenuh dan 29 mg kolesterol.
Mereka disimpan jauh sebagai jaringan lemak, makanan ini bisa menghambat saluran pencernaan dan menyebabkan keasaman.
Gorengan seperti bakwan, lumpia, gorengan tempe dan sebagainya ternyata sangat berbahaya bagi tubuh, lo!
Ini dia penjelasan kandungan dan bahaya yang ada di dalam gorengan!
Kandungan dalam Gorengan
Gorengan seperti tahu isi, tempe mendoan, bakwan, bola ubi, jamur krispi, french fries bahkan donat semuanya diolah dengan cara digoreng.
Restoran-restoran cepat saji pun banyak yang menyediakan menu ayam goreng tepung yang menggugah selera.
Siapapun pasti akan sulit untuk menolak kelezatan gorengan-gorengan ini.
Tahukah Anda kandungan apa saja yang terdapat dalam gorengan-gorengan itu?
Dilansir dari fatsecret.co.id, sepotong ayam goreng mengandung 260 kalori, 8,964 gram lemak jenuh dan 57 mg kolesterol.
Sedangkan satu potong mendoan memiliki kandungan 60 kalori, 0,529 gram lemak jenuh dan 0 mg kolesterol.
Satu potong bakwan memiliki kandungan 137 kalori, 3,026 gram lemak jenuh dan 29 mg kolesterol.
Satu buah Donat ukuran sedang berdiameter sekita 7 cm memiliki 192 kalori, 2,667 gram lemak jenuh dan 14 mg kolesterol.
Dengan jumlah kalori seperti itu, Anda tidak mungkin hanya makan satu mendoan, bakwa atau donat itu kan?
Baca Juga: Ternyata Selama ini Kita Salah, Makan Nasi Padang Sampai Nambah Justru Baik Buat Tubuh, Asal..
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Saat nyemil di sela-sela kesibukan atau sedang bersantai sambil menonton televisi, pasti Anda akan memakan gorengan-gorengan itu setidaknya 2 potong atau bahkan lebih.
Bayangkan berapa jumlah lemak jenuh dan kolesterol yang akan mengendap di tubuh Anda.
Bahayanya Bagi Tubuh
Dilansir dari Grid.id, bahwa terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh akan meningkatkan kadar LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh.
Kadar LDL yang berlebih ini akan meningkatkan resiko terkena serangan jantung, stroke dan juga diabetes.
Mari coba hitung dalam sekali makan dengan lauk sepotong ayam goreng dengan kandungan lemak jenuh 8,964 gram.
Lalu, ditambah satu bakwan dan satu mendoan yang maisng-masing mengandung 3,026 gram dan 0,529 gram lemak jenuh.
Baca Juga: Geram Lihat Ashanty Lakukan Ini, Anang Hermansyah Makan Hati Hingga Teriak 'Keterlaluan!'
Makan rasanya juga tidak lengkap jika tidak ditambah lauk lain seperti tumis kangkung.
Lalu berapa kandungan lemak jenuh yang terdapat pada kangkung?
Tumis kangkung memiliki kandungan lemak jenuh sebanyak 1,392 gram.
Jangan lupa dengan makanan pokok sebagian besar orang Indonesia yaitu nasi putih.
Sepiring nasi putih yang mengandung 0,12 gram lemak jenuh.
Jadi jumlah total lemak jenuh yang kita serap dalam sekali makan adalah 14,031 gram.
Kebanyakan orang punya kebiasaan makan 3 kali sehari, itu berarti 14,031 gram dikalikan 3, hasilnya adalah 42,093 gram lemak jenuh dari makanan yang kita konsumsi.
Baca Juga: Sering Panen Hujatan, Ibu Barbie Kumalasari Bongkar Kebiasaan Anaknya Sejak Kecil 'Dia Makan Tembok'
Padahal untuk asupan harian hidup sehat, jumlah lemak jenuh yang dibutuhkan tubuh hanya kurang dari 20 gram.
Resiko Kematian Dini
Dilansir dari Kompas.com, para ahli mengklaim makan gorengan setiap hari dapat meningkatkan risiko kematian dini.
Ada banyak riset yang membuktikan dampak negatif dari mengonsumsi gorengan, seperti peningkatan risiko diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.
Sering kita berpikir mengonsumsi gorengan sedikit saja tak akan bermasalah bagi kesehatan.
Nyatanya, peneliti berhasil membuktikan mengonsumsi gorengan meski hanya dalam jumlah sedikit dapat menyebabkan masalah kardiovaskular.
Riset ini dilakukan oleh peneliti dari University of Iowa dan Washington University.
Hasilnya, selama 19-24 tahun periode riset, sebanyak 31.588 perempuan meninggal dunia.
Lebih dari 9.000 kematian ini disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan jantung, lebih dari 8.000 disebabkan oleh kanker, dan 13.000 kematian karena penyebab lainnya.
Periset juga menilai seberapa banyak makanan gorengan yang dikonsumsi para peserta, termasuk hidangan seperti ayam goreng, ikan goreng, dan kentang goreng.
Setelah memperhitungkan faktor gaya hidup lain, periset menyimpulkan mengonsumsi makanan yang digoreng setiap hari berisiko besar terhadap masalah jantung atau hal lain yang mengarah pada kematian dini.
Mengonsumsi gorengan satu porsi atau lebih dapat meningkatkan risiko kematian dini hingga 13 persen dibanding sebab lain apa pun. Kebiasaan ini juga meningkatkan risiko kematian karena kondisi kardiovaskular hingga 12 persen.
Satu porsi ikan goreng setiap hari berisiko serupa, yaitu tujuh persen peningkatan risiko kematian dini dibanding sebab lain apa pun.
Lalu, 13 persen peningkatan risiko kematian yang disebabkan oleh masalah jantung.
Riset ini memang bersifat observasional. Tapi, melihat jumlah peserta yang besar, hasil riset diyakini bisa mendekati akurat.
Peneliti mengatakan, faktor risiko kematian karena penyakit kardiovaskular dapat diatasi dengan mengubah gaya hidup dan pilihan memasak.
Baca Juga: Bukannya Sehat, Makan Tahu Putih Setiap Hari Justru Bisa Membuat Anda Bolak Balik Masuk Rumah Sakit
Menurut peneliti, mengurangi konsumsi makanan yang digoreng, terutama ayam goreng dan ikan goreng atau kerang, dapat memiliki efek klinis yang berdampak besar pada kesehatan.
Bagaimana? Masih tidak tertarik untuk mengurangi gorengan?
Yuk terapkan hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang rendah lemak untuk mengurangi resiko berbagai penyakit serius.