Sering Jadi Pelengkap Makan, Konsumsi Kerupuk Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Sampai Gagal Ginjal! Begini Cara Mencegahnya
SajianSedap.com - Selain suka dengan makanan pedas, masyarakat Indonesia juga dikenal luas sebagai pecinta kerupuk.
Bahkan, banyak orang yang mengaku tidak benar-benar bisa menikmati makanan tanpa adanya kerenyahan kerupuk sebagai salah satu lauknya.
Kerupuk putih yang banyak beredar di masyarakat kini memang dinilai cukup meresahkan.
Hal ini terjadi karena beredarnya isu isu terkait yang baru baru ini sedang booming baik di televisi dan internet.
Yakni adanya campuran yang tidak lazim seperti lilin dan plastik.
Baca Juga: Rawon, A Javanese Beef Stew for a Warm Fulfilling Dinner with Family!
Beberapa orang pernah melakukan tester dengan membakar kerupuk putih yang untuk mengetahui kandungan lilin, seperti yang pada efek samping mie instan.
Penelitian terakhir mencoba kualitas gizi dan kelayakan makanan subtitusi ini.
Mereka mencoba membakar kerupuk, hasilnya adalah kerupuk ikut terbakar dengan menyala seperti nyala lilin.
Hal ini menjadi indikasi bahwa kerupuk tersebut mengandung positif lilin.
Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.
Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.
Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.
Kegosongan atau kematangan berlebih sedikit beresiko. Sehingga penjual lebih aman dari resiko kegagalan proses menggoreng.
Bukan hanya itu, minyak yang di butuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.
Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.
Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.
Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin. Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.
Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.
1. Resiko obesitas
Kerupuk harus diolah dengan cara digoreng di dalam minyak.
Karena alasan inilah kita terkadang masih bisa menemukan kandungan minyak pada permukaan kerupuk.
Hal ini membuat kerupuk kaya akan kandungan kalori dan lemak yang jika dikonsumsi secara berlebihan tentu akan bisa memicu kegemukan.
2. Tekanan darah tinggi
Selain minyak, kandungan lain yang sangat tinggi pada kerupuk adalah natrium.
Banyaknya taburan garam dan berbagai bumbu penyedap inilah yang bisa membuat kerupuk memiliki rasa lebih gurih.
Mengkonsumsinya dengan berlebihan tentu akan membuat kita lebih beresiko terkena masalah tekanan darah tinggi.
3. Menyebabkan gagal ginjal
Kandungan polyvinyl chloride ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.
Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang di cerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.
Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.
Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.
4. Kanker
Kerupuk berwarna memiliki kandungan zat pewarna berbahaya yang bersifat karsinogen atau memicu kanker.
Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.
Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.
5. Merusak pencernaan
Pencernaan anda bisa saja rusak dengan mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung kebutuhan nutrisi yang di perlukan oleh tubuh.
Apalagi jika kemasukan bahan kimia yang sama sekali memiliki sifat korosif.
Proses pencernaan anda lama kelamaan akan rusak akibat susahnya mencerna makanan yang mengandung plastik dan lilin tersebut.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
Cara Mencegah Bahaya Makan Kerupuk
Agar tidak terkena efek berbahaya dari kerupuk yang mengandung plastik, tentu saja kita harus pintar-pintar memilihnya.
Berikut ini karakteristik kerupuk plastik berbahaya, yang perlu dihindari :
1. Warna yang ‘berbeda’
Jika anda menemui kerupuk merah atau kuning, apabila warna yang di hasilkan lebih terang, kemungkinan ia memakai zat aditif pada makanan sebagai pewarna.
Hal itu bisa membahayakan tubuh jika dikonsumsi.
2. Kerupuk lebih renyah
Jika kerupuk yang anda makan kondisinya sangat renyah bahkan dalam waktu yang cukup lama, hal ini perlu di perhatikan.
Sebab kerupuk pada normalnya jika di biarkan terlalu lama akan ‘melempem’.
Kemungkinan jika kerupuk anda terlalu renyah, ada bahan seperti boraks yang mampu meningkatkan kerenyahan dan kekenyalan makanan tinggi.
3. Tidak menyengat tenggorokan
Kerupuk yang baik jika anda konsumsi tidak membuat sakit tenggorokan.
4. Mudah hancur
Kerupuk yang tidak mengandung bahan berbahaya akan lebih mudah di hancurkan ketika anda remuk.
5. Aroma yang menyengat
Bahaya makan kerupuk yang mengandung plastik, ketika di bakar akan mengeluarkan bau yang tajam dan menyengat.
6. Kandungan tambahan yang membahayakan
Kerupuk yang mengandung plastic dan lilin sangat membahaykan tubuh.
Pengolahan dan proses pencernaan akan berlangsung lama, bahkan mampu mengganggu kerja usus anda.