Padahal Punya Gelar 'Makanan Terbaik Di Dunia', Terlalu Sering Makan Daging Rendang Bisa Sebabkan Kematian Dini, ini Alasannya..

By Raka, Rabu, 18 Desember 2019 | 07:05 WIB
Makan rendang terlalu berlebihan bisa menyebabkan kematian dini (Sajian Sedap)

Padahal Punya Gelar 'Makanan Terbaik Di Dunia', Terlalu Sering Makan Rendang Bisa Sebabkan Kematian Dini, ini Alasannya..

SajianSedap.com - Olahan rendang termasuk daging rendang memiliki status sebagai makanan terbaik di dunia.

Namun, meski kelezatannya sudah diakui, makan rendang justru bisa sebabkan kematian dini.

Itu semua akibat hal ini.

Baca Juga: Urap, The Javanese Salad That Is Flavorful and Nutrient-Rich

Siapa yang tidak suka makan daging?

Bahkan setiap olahan dari daging pasti akan selalu disuka oleh banyak orang.

Namun, jika terlalu banyak mengonsumsi daging, ini bahaya yang akan diterima oleh tubuh.

Baca Juga: Padahal Berdarah Jepang, Semangkuk Kehangatan Sayur Bening Bayam Ini Bikin Haruka Makin Betah Tinggal di Indonesia

Bisa sebabkan kematian dini

Tren gaya hidup sehat membuat banyak orang mulai fokus pada pola makan vegan dan meninggalkan produk hewani.

Walau begitu, pakar nutrisi berpendapat mengonsumsi produk hewani tak selalu buruk bagi kesehatan.

Apalagi, ada zat gizi tertentu yang memang hanya bisa didapatkan dalam produk hewani.

Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik.

Baca Juga: Resep Rendang Daging Kacang Tolo Enak, Untuk Hidangan Lezat Saat Hari Libur

Tak terkecuali untuk konsumsi daging.

Bagi para pecinta daging sebaiknya mulai membatasi protein hewani ini karena menurut sebuah penelitian ada kaitan antara kematian dini dengan makan daging berlebihan.

Menurut riset yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, risiko tersebut terutama pada orang yang mengonsumsi lebih banyak daging merah, daging olahan atau lebih banyak mengonsumsi protein hewani. 

Penelitian dilakukan dengan menganalisis data dari Kuopio Ischaemic Heart Disease Risk Factor Study, studi yang melacak faktor risiko untuk penyakit kardiovaskular di antara pria paruh baya di Finlandia timur.

Populasi dari Finlandia Timur dipilih karena merupakan populasi dengan tingkat penyakit jantung tertinggi di Eropa.

Populasi penelitian terdiri dari 2.641 pria Finlandia berusia antara 42 sampai 60 pada peridoe tahun 1984 hingga 1989.

Setelah 20 tahun kemudian, periset menindaklanjuti penelitian dan menemukan 1.225 peserta telah meninggal.

Baca Juga: Masak Apa Besok? Yuk, Hadirkan Bekal Kha Jepang Dengan Resep Onigiri Tuna Rendang

Dari analisis, terungkap peserta yang mengonsumsi tujuh ons atau lebih lebih daging merah atau olahan setiap hari memiliki risiko kematian dini 23 persen lebih tinggi.

Namun, tidak semua protein hewani terkait dengan risiko kematian.

Riset menemukan peserta yang mendapatkan protein hewani dari telur, ikan, atau susu dapat terhindar dari risiko kematian dini.

Pria yang makan lebih banyak protein nabati daripada daging cenderung hidup lebih lama.

Ini menunjukkan bahwa sebenarnya tidak apa-apa mengonsumsi daging, hanya saja jangan berlebihan.

Tips Memilih Daging Sapi Segar yang Baik

Tips memilih daging sapi yang baik

Simak tips memilih daging sapi yang baik berikut ini.

Memilih daging tidak bisa sembarangan.

Pertama, kesegarannya harus terjaga.

Baca Juga: Resep Kering Mi Rendang Bakso Enak, Kombinasi Nikmat Dalam 3 Langkah

Kedua, pilihan dagingnya harus benar dan sesuai dengan masakannya.

Jika tidak, tentu hasil masakan tidak akan sesuai dengan harapan.

Lain kata, akan sangat percuma membeli daging potongan mahal atau premium apabila mengolahnya tidak sesuai.

Daging sapi yang baik memiliki warna merah segar.

Jika warnanya pucat, tentu ia sudah tidak segar lagi.

Warna merah ini menandakan bahwa rentang waktu dari masa pemotongan sapi hingga sampai di pusat perbelanjaan itu tidaklah lama.

Selain itu, daging sapi yang segar memiliki tekstur yang kenyal ketika disentuh.

Ia juga tidak berlendir.

Akan sangat berbahaya apabila kita memilih daging sapi yang sudah berlendir.

Baca Juga: Viral Video Ada Narkoba Dibalik Rendang, Waspada & Jangan Mau Terima Makanan dari Orang Asing di Bandara!

Bisa saja daging sapi tersebut sudah ditumbuhi bibit-bibit penyakit seperti bakteri dan kuman.

Selain tidak berlendir, daging sapi juga tidak boleh memiliki aroma yang tidak sedap karena daging sapi yang segar, baunya cenderung manis.

Itu adalah cara dasar memilih daging sapi dari sisi kesegarannya.

Sekarang, mari belajar memilih daging sapi sesuai dengan fungsinya.

Ada dua jenis kategori masakan daging sapi.

Ada yang perlu dimasak dalam waktu lama, ada pula yang harus diolah dengan panas atau waktu minimum.

Masakan yang dibuat dalam waktu yang lama seperti semur, empal, atau rendang, menggunakan daging yang berurat agar tidak mudah hancur.

Misalnya, gandik.

Masakan yang waktu memasaknya sebentar, bisa menggunakan daging yang cepat masak.

Misalnya, has.

Baca Juga: Resep Roti Goreng Daging Rendang Enak, Menu Sarapan Praktis Nan Lezat

Jika sudah memilih daging sapi yang pas, simpan dalam wadah tertutup atau dibungkus plastik.

Penyimpanan sebaiknya dibagi-bagi dalam kemasan sekali pakai supaya yang dilelehkan hanya yang akan dimasak.

Daging yang sudah dilelehkan sebaiknya tidak dibekukan kembali.

Untuk mengolahnya, daging bisa digoreng, diungkep, dibakar, dibuat sup, soto, dibuat steik, atau digiling menjadi bakso.

Nah, itulah tips memilih daging sapi yang pas untuk masakan Anda.

Ingat, masakan yang lezat, dimulai dari pemilihan bahan baku yang tepat.

#GridNetworkJuara