Hanna yang saat itu melihat Yaya selalu duduk sendiri berusaha mendekati dan mengajaknya berteman.
Sejak saat itulah, Hanna dan Yaya semakin dekat hingga menjadi sahabat.
Bahkan saking dekatnya mereka, Hanna sampai selalu mengajak Yaya ke manapun ia pergi bersama suaminya.
Hanna sudah menganggap Yaya seperti adiknya sendiri sehingga tak menaruh curiga apapun, termasuk jika sahabatnya itu menaruh rasa dengan suaminya.