Jadi Pilihan Di Tanggal Tua, Makan Nasi dengan Garam Ternyata Punya Bahaya yang Tak Main-main Bagi Tubuh

By Raka, Jumat, 17 Januari 2020 | 14:30 WIB
Selalu dikonsumsi saat tanggal tua, nasi dengan garam punya bahaya bagi tubuh (Kolase tribunnews)

Jadi Pilihan Di Tanggal Tua, Makan Nasi dengan Garam Ternyata Punya Bahaya yang Tak Main-main Bagi Tubuh

SajianSedap.com - Nasi dengan garam kerap dipilih sebagai makanan dikala tanggal tua atau tengah mengalami kesulitan.

Namun, siapa sangka, makan nasi dengan garam memiliki bahaya bagi tubuh.

Bahkan punya bahaya yang tak main-main bagi tubuh.

Baca Juga: Kalau Anda Anggap Air Bekas Rebusan Mi Instan Tidak Sehat, Anda Perlu Tahu Khasiatnya yang Tak Terduga! Salah Satunya Untuk Rambut

Fenomena makan nasi garam bukan hal baru dalam konsumsi masyarakat Indonesia.

Sejumlah public figure pun pernah merasakan menikmati nasi dengan garam.

Sebut saja istri konglomerat, Nia Ramadhani hingga Mulan Jameela.

Terlihat menggiurkan siapa sangka, nasi dengan garam bisa memberikan bahaya bagi tubuh.

Baca Juga: Rex Marindo, The Man Behind Bakso Boedjangan and Warunk Upnormal, On Why Food Business Is Simple

Bisa sebabkan penyakit berbahaya

Mengandalikan asupan garam sehari-hari, tidak hanya bermanfaat untuk menghindari penyakit hipertensi tapi juga penyakit autoimun seperti multiple sclerosis (MS).

Diketahui, multiple sclerosis merupakan penyakit autoimun yang mempengaruhi sel saraf dalam otak dan tulang belakang.

Dimana sistem kekebalan tubuh penderitanya akan menyerang mielin atau lapisan lemak yang melindungi serabut saraf yang menyebabkan kecacatan saraf berupa kebutaan, kelumpuhan anggota gerak dan kemampuan bicara.

Baca Juga: Sering Melewatkan Sarapan Di Pagi Hari? Hati-hati, Fungsi Organ Paling Penting di Tubuh ini Bisa Terganggu

Jika tidak segera ditangani, tentunya penyakit ini akan menyebabkan penurunan atau kerusakan saraf permanen.

Dilansir dari yalemedicine.org, sebuah uji pra-klinis menemukan pola makan tinggi garam meningkatkan level sel imun yang terkait dengan penyakit autoimun seperti multiple sclerosis ini.

Hasil pengujian tersebut menunjukkan garam memiliki peran pada penyakit autoimun yang sebelumnya belum pernah diketahui pemicunya, misalnya pada diabetes tipe 1 atau multiple sclerosis.

Selain itu, seorang ahli imunobiologi dari Universitas Yale, David Hafler juga sempat melakukan penelitian mengenai garam dan multiple sclerosis.

Hafler meneliti kaitan antara garam dan penyakit autoimun ketika ia sedang melakukan riset tentang mikroba usus, sebuah sensus mikroba usus dan fungsi sel pada 100 orang sehat.

Ia menemukan ketika orang-orang tersebut makan di restoran cepat saji lebih dari satu kali seminggu, mereka menunjukkan peningkatan level sel inflamasi yang merusak.

Sel autoimun yang aktif tersebut diketahui adalah sel T helper 17 atau sel Th17, yakni sel yang memicu inflamasi yang sebenarnya penting dalam melawan patogen.

Baca Juga: Pasti Menyesal Seumur Hidup karena Tak Suka Makan Sayuran ini, Ternyata Bisa Cegah Kanker Mematikan

Tetapi sel ini juga terkait dengan penyakit imun seperti multiple sclerosis, psoriasis, artritis rematoid, dan sebagainya.

Tak hanya garam, mengonsumsi nasi secara berlebihan tidak baik bagi tubuh.

Bahaya nasi

Dari dulu, makanan pokok bangsa Asia, tak terkecuali Indonesia, adalah nasi.

Makanan yang berasal dari beras ini nyaris dimakan, mulai pagi hingga makan malam.

Sampai-sampai ada istilah, "belum makan namanya kalau belum pakai nasi".

Bicara nasi, hampir seluruhnya mengonsumsi nasi yang berasal dari beras putih.

Selain harganya lebih murah, patut diakui rasanya pun memang lebih enak akibat kandungan gula yang terdapat di dalamnya.

Baca Juga: Sering Dianggap Sehat, Terong Ternyata Bisa Menimbulkan Gangguan Pencernaan, Waspada!

Tetapi sesungguhnya,banyak kandungan gula, beras putih yang biasa kita konsumsi memiliki kandungan serat paling sedikit dibandingkan jenis beras lain.

Maka, dengan alasan kesehatan, terutama bagi penderita diabetes, para ahli merekomendasikan jenis beras lain seperti beras merah, beras cokelat, dan kini beras hitam.