Mengidap Penyakit Mematikan Hingga Mundur dari Sinetron, Henky Solaiman Tolak Kemoterapi, 'Kayak Pilek, Tapi Agak Lama dan Makan Waktu'

By Lutfi Mudrika Izaki, Jumat, 24 Januari 2020 | 18:15 WIB
Henky Solaiman (instagram.com/opahenky)

Menurutnya, dia merasa tidak bisa hidup normal lagi setelah operasi atau pun kemoterapi.

"Disuruh operasi, kemo (terapi) itu sudah biasa, tapi kalau (operasi) dekat rektum, 80 persen sudah pakai kantonglah," kata Henky.

"Enggak bisa disambung lagi, tiga bulan, ya sudah kantong seumur hidup."

Baca Juga: Siapa Bilang Antibiotik Cuma Ada dalam Obat? Bumbu Dapur Ini Bisa Jadi Solusi Antibiotik Alami!

Baca Juga: Rutin Minum Air Kunyit Hangat Selama Seminggu, Manfaat Tak Terduga Ini Akan Dirasakan Oleh Tubuh Di Pagi Hari

"Ya itu bukan hidup namanya saya bilang, saya nolak operasi, enggak mau kemo," ucapnya lagi.

Penyebab kanker usus

Berdasarkan penjelasan Centers for Disease Control and Prevention, kanker usus merupakan kanker yang dimulai di usus besar (kolon) atau rektum (ujung usus besar).

Tumor ganas ini biasanya menyerang mereka yang berumur 50 ke atas.

Belum ada yang dapat memastikan apa yang sebenarnya jadi penyebab kanker usus besar.

Tapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus besar.

Satu hal yang pasti, perubahan tertentu pada DNA bisa menyebabkan sel-sel tubuh normal berubah mengganas menjadi kanker.

ilustrasi daging

Berdasarkan penelitian terbaru, sering mengonsumsi makanan yang menyebabkan inflamasi atau peradangan bisa meningkatkan risiko tumbuhnya polip di usus besar.

Polip merupakan gumpalan kecil sel-sel atau disebut adenoma dan bisa menjadi cikal bakal munculnya kanker usus besar.