Mengidap Penyakit Mematikan Hingga Mundur dari Sinetron, Henky Solaiman Tolak Kemoterapi, 'Kayak Pilek, Tapi Agak Lama dan Makan Waktu'

By Lutfi Mudrika Izaki, Jumat, 24 Januari 2020 | 18:15 WIB
Henky Solaiman (instagram.com/opahenky)

Mengidap Penyakit Mematikan Hingga Mundur dari Sinetron, Henky Solaiman Tolak Kemoterapi, 'Kayak Pilek, Tapi Agak Lama dan Makan Waktu'

SajianSedap.com - Pasti kalian tahu artis senior satu ini.

Mulai terjun di dunia perfilman sejak tahun 1971, pengalaman artis yang memiliki nama lengkap Ong Han Kie ini tak usah diragukan lagi.

Walaupun sudah berumur 78 tahun, Henky Solaiman masih aktif syuting sinetron.

Tapi, baru-baru ini Henky memutuskan untuk mundur dari sinetron Dunia Terbalik yang dibintanginya.

Baca Juga: Ingin Makan Nasi Saat Diet tapi Berat Tetap Turun? Bisa Banget Asal Tahu Cara Ini!

Baca Juga: Ngeri! Cek Makanan Anda, Tanpa Disadari Ternyata Makanan yang Sering Dikonsumsi Ini Mengandung Plastik

Bukan tanpa sebab, Henky Solaiman diketahui mengalami sakit kanker usus yang membuatnya memutuskan untuk pamit dari sinetron tersebut.

Terlebih lagi perawatan untuk kanker ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga dia tak ingin menghambat proses syuting dan pemain lainnya.

"Kanker kayak pilek, sama saja, tapi memang perawatannya agak lama dan makan waktu, jadi saya bersyukur Pak Jack ada pengertian," kata Henky dikutip dari Kompas.com.

Mieke Amalia yang juga bermain dalam satu sinetron yang sama pun mengungkapkan kalimat penyemangat pada Henky.

"This isn’t goodbye.. I’ll see you around Om.. Kapan” tengokin kita di beskem dengan cemilan” yg biasa om bawa yaa..

Sehat” ya om.. semangat terus.. Seneng banget bisa kerja bareng sama om, banyak cerita, banyak becanda, banyak ketawa”..

Love pejuang cinta ciraos om Hengky.. May God Bless You always.." tulis Mieke Amalia.

Baca Juga: Luar Biasa, Rutin Minum 5 Porsi Teh Hitam dalam Sehari dan Rasakan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Baca Juga: Sering Jadi Sarapan, Makan Roti Tawar dengan Selai Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh, ini Alasannya

Meski telah mengetahui mengalami kanker usus, Henky menolak menjalani perawatan medis seperti kemoterapi dan operasi.

"Disuruh operasi, kemo (terapi) itu sudah biasa, tapi kalau (operasi) dekat rektum, 80 persen sudah pakai kantonglah," kata Henky.

"Enggak bisa disambung lagi, tiga bulan, ya sudah kantong seumur hidup. Ya itu bukan hidup namanya saya bilang, saya nolak operasi, enggak mau kemo," sambungnya.

Menolak Untuk Kemoterapi

Dilansir dari kompas.com pada Rabu 22 Januari 2020, Henky Solaiman divonis oleh dokter mengidap kanker usus.

Walau mengidap salah satu jenis kanker mematikan di dunia, aktor kelahiran 1941 itu menolak untuk melakukan perawatan medis.

Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini.

Menurutnya, dia merasa tidak bisa hidup normal lagi setelah operasi atau pun kemoterapi.

"Disuruh operasi, kemo (terapi) itu sudah biasa, tapi kalau (operasi) dekat rektum, 80 persen sudah pakai kantonglah," kata Henky.

"Enggak bisa disambung lagi, tiga bulan, ya sudah kantong seumur hidup."

Baca Juga: Siapa Bilang Antibiotik Cuma Ada dalam Obat? Bumbu Dapur Ini Bisa Jadi Solusi Antibiotik Alami!

Baca Juga: Rutin Minum Air Kunyit Hangat Selama Seminggu, Manfaat Tak Terduga Ini Akan Dirasakan Oleh Tubuh Di Pagi Hari

"Ya itu bukan hidup namanya saya bilang, saya nolak operasi, enggak mau kemo," ucapnya lagi.

Penyebab kanker usus

Berdasarkan penjelasan Centers for Disease Control and Prevention, kanker usus merupakan kanker yang dimulai di usus besar (kolon) atau rektum (ujung usus besar).

Tumor ganas ini biasanya menyerang mereka yang berumur 50 ke atas.

Belum ada yang dapat memastikan apa yang sebenarnya jadi penyebab kanker usus besar.

Tapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus besar.

Satu hal yang pasti, perubahan tertentu pada DNA bisa menyebabkan sel-sel tubuh normal berubah mengganas menjadi kanker.

ilustrasi daging

Berdasarkan penelitian terbaru, sering mengonsumsi makanan yang menyebabkan inflamasi atau peradangan bisa meningkatkan risiko tumbuhnya polip di usus besar.

Polip merupakan gumpalan kecil sel-sel atau disebut adenoma dan bisa menjadi cikal bakal munculnya kanker usus besar.

Ahli epidemiologi di Universitas Emory, Georgia, Robert Bostick, mengungkapkan, makanan yang paling tinggi peradangan adalah daging merah dan daging olahan.

Kemudian, makanan berlemak, termasuk susu berlemak, juga bersifat pro-inflamasi.

Sementara itu, makanan yang anti-inflamasi adalah sayuran dan buah-buahan, juga susu tanpa lemak, sedangkan makanan dari unggas dan ikan bersifat netral.

Baca Juga: Jangan Buru-buru Dibuang, Cuma Minum Air Rebusan Kulit Pisang Ternyata Bisa Obati Gangguan Kesehatan Ini! Simak Caranya

Baca Juga: Jangan Lagi Konsumsi Sayuran Ini Setiap Hari, Jika Tak Ingin Hal Mengerikan Mengintai Tubuh Anda!

Penelitian melibatkan 1.955 orang dengan melakukan kolonoskopi untuk melihat pertumbuhan polip.

Peserta penelitian adalah mereka yang belum pernah didiagnosis semua jenis kanker.

Hasil kolonoskopi mendapati 496 peserta memiliki adenoma atau polip.

Peneliti kemudian membandingkan hasil kolonoskopi dengan pola makan sehari-hari.

Menurut Bostick, mereka yang memiliki polip adalah orang-orang yang sering mengonsumsi makanan pro-inflamasi.

Penelitian menunjukkan, orang yang sering mengonsumsi makanan yang pro-inflamasi, seperti daging merah dan daging olahan, 56 persen lebih berisiko memiliki polip di usus.

Bostick pun menyarankan mereka yang memiliki polip usus untuk segera mengubah pola makan dengan banyak makan sayur dan buah-buahan atau makanan anti-inflamasi.

Hal ini untuk mengurangi risiko kanker usus.

"Perkembangan polip menjadi kanker usus besar berlangsung dalam waktu yang sangat lama."

"Jangan sampai hal itu terjadi," kata Bostick.