Bukan Karena Makanan Pedas, Ternyata Ini Yang Jadi Penyebab Radang Usus Buntu hingga Bisa Membuat Usus Pecah!

By Amanda Fanny, Rabu, 29 Januari 2020 | 07:05 WIB
Gejala usus buntu pecah ()

Bukan Karena Makanan Pedas, Ternyata Ini Yang Jadi Penyebab Radang Usus Buntu hingga Bisa Membuat Usus Pecah!

SajianSedap.com- Selama ini terdapat anggapan jika terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas, bisa menimbulkan penyakit radang usus buntu.

Namun, pendapat tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar.

Begini penjelasan menurut ahli.

Apendisitis atau dikenal sebagai radang usus buntu, adalah kondisi medis serius di mana usus buntu, organ kecil berbentuk jari yang menempel pada usus besar Anda menjadi bengkak dan meradang.

Tidak selalu jelas apa yang menyebabkan apendisitis.

Baca Juga: Selain Gampang Haus di Malam Hari, Ketiak Hitam Ternyata Juga Tanda Tubuh Idap Diabetes! Ini Alasannya

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! Ternyata Pahitnya Biji Duku Ampuh Sembuhkan Penyakit Ini, Intip Cara Raciknya

Sering kali, radang usus buntu mungkin merupakan akibat dari obstruksi daerah di dalam usus buntu yang disebut lumen apendiks (bagian dalam tabung apendiks), atau lumen apendiks.

Ada banyak masalah yang dapat menyebabkan penyumbatan luminal apendiks, berikut diantaranya.

Penyebab Penyumbatan 

- Appendicoliths atau fecaliths, yang merupakan endapan fecal yang dikalsifikasi, juga dikenal sebagai "batu apendiks" (ini lebih umum pada anak-anak daripada orang dewasa)

- Cacing atau parasit usus, termasuk cacing kremi (Enterobius vermicularis)

Tanda peradangan usus buntu yang kerap diabaikan

- Iritasi dan borok pada saluran gastrointestinal (GI) akibat gangguan jangka panjang, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa

- Cedera atau trauma perut

- Jaringan getah bening yang membesar pada dinding apendiks, yang biasanya merupakan akibat infeksi pada saluran GI

- Tumor jinak atau ganas

- Berbagai benda asing, seperti batu, peluru, pelet senapan angin, dan pin.

- Kadang-kadang usus buntu disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur yang telah menyebar ke usus buntu.

Artikel akan berlanjut setelah video ini.

- E. coli, yaitu bakteri yang ditemukan di lingkungan, makanan, dan usus hewan.

Sebagian besar strain E. coli tidak berbahaya, tetapi yang lain dapat menyebabkan penyakit.

- Bakteri Pseudomonas, yang ditemukan di tanah dan air dan area lembab seperti wastafel dan toilet.

Ilustrasi rasa sakit perut yang hebat pada penderita usus buntu.

- Bacteroides, bakteri yang sudah menghuni saluran pencernaan manusia.

- Adenovirus, virus yang sangat umum menyebar melalui kontak atau melalui udara yang dapat menyebabkan gejala seperti pilek serta kandung kemih dan infeksi lainnya.

- Salmonella, bakteri bawaan makanan yang biasanya menyebabkan gangguan pencernaan (diare, mual, dan muntah) tetapi dapat memiliki komplikasi serius.

 

Baca Juga: Ajaib! Tanpa Operasi, Batu Ginjal Ternyata Bisa Keluar Sendiri Hanya Dengan Konsumsi 5 Makanan Ini!

Baca Juga: Siapa Sangka Cuma dengan Minum Air Rebusan Kelapa, Tubuh Akan Rasakan 8 Hal Mencengangkan Ini!

- Infeksi jamur mucormycosis (infeksi jamur yang jarang tetapi serius yang disebabkan oleh jamur lingkungan) dan histoplasmosis.

Kebanyakan orang yang menghirup spora ini tidak akan sakit atau akan mengalami gejala ringan, tetapi infeksi dapat menjadi parah pada orang dengan sistem kekebalan yang melemah.

 

Itulah tadi beberapa penyebab radang usus buntu.

Penanganan Terlambat Bisa Sebabkan Usus Pecah

Jika tidak diobati, radang usus buntu akan semakin memburuk karena peradangan menyebabkan komplikasi lebih lanjut.

Tekanan dalam usus buntu akan meningkat, membatasi jumlah darah yang mengalir melalui dinding-dinding usus buntu, di mana jaringan kemudian menjadi kelaparan darah dan mulai mati.

Usus buntu.

Menurut everydayhealth, akhirnya, usus buntu akan pecah, membocorkan isinya ke seluruh perut.

Dalam beberapa kasus, abses (kantung nanah) dapat terbentuk pada apendiks yang pecah, jika abses sobek, mereka dapat menginfeksi sisa perut.

Dalam kasus lain, usus buntu yang pecah dapat menyebabkan peritoneum, membran seperti sutra yang melapisi rongga perut, menjadi terinfeksi, suatu kondisi yang disebut peritonitis.

Komplikasi serius ini kemudian dapat menyebabkan infeksi darah yang berpotensi fatal yang disebut sepsis.

 

Baca Juga: Luar Biasa, Rutin Minum 5 Porsi Teh Hitam dalam Sehari dan Rasakan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Baca Juga: Sering Jadi Sarapan, Makan Roti Tawar dengan Selai Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh, ini Alasannya