Sedangkan kalong seharga Rp 50 ribu.
"Namun, sekarang benar-benar tidak ada yang mau beli.
Sudah sepi hampir sebulan terakhir. Otomatis penghasilan saya juga turun banyak," ungkap Marimin sembari bermain dengan kelalawarnya.
Dia melanjutkan, sebagian orang percaya kelelawar maupun kalong memiliki khasiat sebagai obat-obatan.
Marimin yang tergabung dalam Paguyuban Pesona Pedagang Burung Semarang (P3BS) itu meyakini kelelawar berkhasiat untuk menyembuhkan asma dan gatal-gatal pada tubuh.
"Orang-orang biasanya lebih suka membeli kalong.
Khasiatnya ya buat obat asma dan gatal.
Bagi yang doyan, dagingnya bisa dipotong-potong lalu digoreng," cerita pria kelahiran Klaten itu.
Marimin tak percaya kalau menularnya virus Corona berawal dari kelelawar.
Sebab, kelelawar yang hidup liar di malam hari itu tidak bisa makan sembarangan.