Adapun komentar warganet di unggahan ini pun bermacam-macam.
Ada yang mempertanyakan, ada pula yang mengaku pernah mendengar kebiasaan dan ada pula yang pernah mempraktikkannya.
Namun, apakah metode ini dapat menimbulkan dampak atau bahaya tertentu terhadap kesehatan manusia?
Penjelasan Ahli Gizi
Menurut Ahli Gizi DR. dr. Tan Shot Yen, penggunaan obat sakit kepala untuk mengempukkan Daging tidak masuk akal, tepatnya salah fungsi.
"Itu kayak buka tutup botol dicongkel pisau. Pisau buat mengiris kan, bukan buka tutup botol. Jadi, risiko pasti ada," jawab dr Tan. Dr Tan mengungkapkan bahwa obat sakit kepala tersebut tidak hanya mengandung parasetamol.
Namun, ada juga phenylephephrine HCl dan dextromethorphan untuk batuk keringnya.
"Barangkali logika ngawurnya gini, parasetamol kan obat demam, jadi dianggap dapat meningkatkan ambang panas. Dengan menaikkan titik didih, dianggap Daging lebih mudah empuk," jelasnya.
Baca Juga: Kesal Karena Susah Tidur? Coba Makan Buah Kiwi dan Keajaiban Ini Akan Langsung Terjadi!
Ia mengungkapkan bahwa zat-zat di dalam obat sakit kepala tidak akan ikut menguap seperti air.
Sebaliknya, zat-zat tersebut masuk ke dalam Daging.
"Padahal, membuat empuk Daging itu mudah. Prinsipnya, jaringan kolagen dan otot harus dipecah. Asam bisa melakukan itu. Makanya, ada orang menggunakan asam Jawa buat bikin pindang atau pada western food digunakan perasan lemon," ungkapnya lagi.
Terkait dengan efeknya, dapat berbeda-beda.
Artikel akan berlanjut setelah video ini.