Pelajar Singapore University of Technology and Design (SUTD) ini punya cerita berbeda mengenai asramanya.
Dia merupakan salah satu dari mahasiswa yang diminta meninggalkan kamar asrama secara mendadak pada 27 Januari lalu.
Jeremia mengaku tinggal di blok 59, yang diperuntukkan bagi pelajar dari negara lain.
Pada 27 Januari, dia menerima surel untuk mengosongkan kamar dan pindah ke blok 55 dalam waktu 24 jam.
"Saya beruntung masih diberi kamar. Teman-teman warga Singapura diminta pulang ke rumah masing-masing untuk sementara waktu.” ulasnya.
Jeremia tidak menampik terdapat isu yang menyatakan, banyak mahasiswa mengeluh karena mereka harus dipindahkan secara mendadak.
Menurutnya, mereka yang mengeluh dan harus meninggalkan asrama kebanyakan tinggal lumayan jauh dari sekolah.
Meski begitu, dia menuturkan keluhannya mulai berkurang.
Pelajar yang menempuh studi Engineering System and Design ini awalnya sempat panik karena lokasi antara blok 55 dan 59 hanya 100 meter.