Dikutip Tribun Jogja dari kompas.com, menyalahgunakan obat, menggunakannya secara berlebihan dan meminumnya untuk jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan rasa sakit yang melemahkan, yang memengaruhi tingkat produktivitas.
Diagnosis dapat dibuat jika seseorang menderita sakit kepala selama lebih dari 15 hari dalam sebulan selama minimal tiga bulan, sebagai akibat dari mengonsumsi obat anti-migrain secara berlebihan.
Sakit kepala rebound seringkali disertai dengan mual, sensitivitas cahaya dan suara, insomnia dan sembelit.
Baca Juga: Cuma 5 Menit, Begini Cara Cepat Dan Ampuh Atasi Sakit Kepala Tanpa Perlu Minum Obat, Patut Dicoba!
Wanita lebih sering terkena kondisi ini daripada pria.
Ini juga lazim di antara orang-orang dengan depresi dan kecemasan, serta orang-orang dengan kondisi nyeri kronis lainnya.
Menurut sebuah artikel baru-baru ini di Harvard Health Publishing, ada beberapa obat yang menyebabkan sakit kepala berulang.
Di antaranya, pengobatan yang dibuat dengan kombinasi obat termasuk butalbital dapat meningkatkan sakit kepala dari yang episodik menjadi kronis.
Sedangkan ibuprofen dan acetaminophen adalah obat bebas yang biasanya dikonsumsi untuk mengatasi migrain yang berkepanjangan hingga 15 hari.
Kombinasi dengan triptan, sumatriptan, dan opioid juga digunakan.