Bak Hilang Ditelan Bumi Usai Dikabarkan Hengkang dari Manajemen Ahmad Dhani, Begini Nasib Dara 'The Virgin' Demi Sesuap Nasi
SajianSedap.com - Siapa yang tak kenal dengan Dara?
Ia adalah satu dari vokalis duo The Virgin.
Nama grup The Virgin sudah tidak asing lagi di telinga para pecinta musik Indonesia.
Grup musik yang memulai debutnya pada tahun 2008 lalu itu telah merilis sejumlah lagu hits seperti Cinta Terlarang dan Demi Nama Cinta.
Belum lama ini, The Virgin diterpa rumor tidak sedap yang menyebut bahwa grup tersebut dikabarkan bubar.
Lama tak muncul di TV, begini nasib wanita yang kerap disapa Neng Dara demi dapat sesuap nasi.
Baca Juga: Where To Stay in Puncak: Pullman Ciawi Vimala Hills Resort, The Perfect Retreat from City Life
Tak disangka, ia kini menikmati menjadi pengusaha.
“Masih nyanyi kok, kadang ada off air juga,” katanya kepada Tribun Bali di Playboys Coffee, Denpasar, Kamis (18/7/2019).
Wanita bernama lengkap Dara Rizki ini, telah memiliki beberapa usaha.
Semua usahanya ini, terpusat di ruko yang ada di Jalan Pattimura, Denpasar.
Bisnis Dara
“Bisnis awal itu ceker pedes sih, kalau kopi sempat buka juga di Jakarta tapi sekarang fokus di Bali,” ujarnya.
Ia mengatakan, usaha ceker pedas diberikan nama De Judes, karena terinspirasi dari pendapat orang yang sering mengatakan wajahnya judes.
“Jadi ada masing-masing levelnya, mulai dari bager, julid, hingga judes yang paling pedas,” katanya.
Ia optimistis ceker pedas ini laku di Bali, karena melihat masyarakat Bali dominan suka makanan dengan rasa pedas.
“Pemesanannya melalui ojek online. Kadang saya masak 10-20 kilogram (kg)."
"Jadi sekilogram itu bisa jadi 4 boks. Nah, kalau 10 kg jadinya 40 boks, dan ini habis,” sebutnya.
Omzetnya sekitar Rp 10 juta ke bawah untuk ceker pedas ini.
Sementara itu, usaha lainnya adalah Playboys Coffee House yang menyajikan segala varian kopi racikan sendiri dengan berbagai macam rasa.
Cara Dara The Virgin Cari Sesuap Nasi
Tak puas hanya usaha kuliner, Dara melebarkan sayap mencoba bisnis rent car atau rental mobil dan car wash.
“Kalau rent car dimulai sejak dua tahun lalu di Bali, dengan menyewakan segala jenis mobil mulai dari SUV, MPV, dan jenis lainnya,” katanya.
Rent car ini, kata dia, laris manis dengan harga sewa mulai Rp 250 ribu.
“Ini belum harga bensin ya,” sebutnya.
Ia pun memberikan pilihan bagi pelanggan, jika ingin menyetir sendiri atau dengan sopir.
“Ya kalau pakai sopir antara Rp 550 ribu sampai Rp 650 ribu di dalam Kota Denpasar saja."
"Kalau ke luar kota, lain lagi harganya karena tergantung jarak,” imbuhnya.
Dara juga yakin dengan bisnis rent car ini, melihat peluang banyaknya wisatawan yang datang ke Bali baik lokal maupun mancanegara.
Lanjutnya, mobil yang cukup sering dipesan adalah jenis mobil family atau jenis MPV LCGC.
Syarat rent car, kata dia, menyerahkan KTP dan tanda tangan kontrak apabila ada lecet dan sebagainya.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
Awalnya banyak yang underestimate, wanita asal Tasikmalaya ini bisa menjalani bisnis rent car atau car wash karena identik dengan bisnis yang sering dikelola pria.
Namun setelah berjalan, ternyata bisa dilakoninya dengan sempurna.
Wanita yang genap berusia 28 tahun pada Agustus 2019 ini, akhirnya menggencarkan promosi lewat media sosial selain informasi dari mulut ke mulut.
“Kadang kasih tahu juga ke teman artis yang mau ke Bali,” tambahnya.
Sejauh ini, rent car didominasi disewa untuk plesiran ke wilayah Kuta atau destinasi lainnya seperti pantai di Bali.
Omzetnya untuk rent car ini, sekitar Rp 20 juta per bulan.
Tak berhenti di sini, Dara kembali melebarkan sayap membuka car wash. Tarif yang dibanderol murah, untuk motor mulai Rp 15 ribu dan mobil mulai Rp 35 ribu per unit.
“Mungkin 2-3 bulan lagi jadi, masih tahap pembangunan. Aku memilih bisnis ini karena berkaitan dengan rent car, jadi bisa fokus juga,” katanya.
Ia mengaku tak khawatir dengan kompetitor, karena Dara memiliki keunikan tersendiri.
“Inovasi dan sabar adalah kuncinya,” jelasnya.
Selain pengambilan cuci yang lebih bersih, ia juga menyiapkan coffee shop di belakang, sehingga pelanggan tidak bosan menunggu.
Susah senang semua bisnisnya dijalani dengan sabar, karena Dara melihat bisnis adalah usaha yang dibangun tidak sebentar.
“Apalagi sekarang aku tinggal di Bali, jadi aku pengen juga punya aset di sini,” sebutnya