Lebih Berbahaya dari Dudukan Toilet, Botol Tumbler Ternyata Bisa Jadi Rumah Bagi Ratusan Bakteri Berbahaya

By Raka, Sabtu, 22 Februari 2020 | 18:30 WIB
Ilustrasi Tumbler (TAYO.ph)

1. Perhatikan bahan yang digunakan

Umumnya, botol air yang bisa digunakan kembali terbuat dari bahan poliester, polikarbonat, polietilena, polipropilena, besi (stainless steel), alumunium, atau kaca.

Beragam jenis bahan tersebut tentunya memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Namun, botol yang paling tahan lama terbuat dari stainless steel dan alumunium.

Pasalnya, botol minum yang terbuat dari kedua bahan tersebut memang lebih kuat.

Bahan-bahan tersebut tetap awet, baik dalam suhu dingin dan panas.

Baca Juga: 2 Dari 70 Warga Cianjur Meningal Dunia Akibat Konsumsi Pindang Ikan, Berikut 5 Bakteri Penyebab Keracunan Makanan

Walaupun terbilang aman dan berkualitas, penggunaan botol minum yang berbahan stainless steel dan alumunium bisa mengalami korosi dari waktu ke waktu.

Kalau sudah terlalu lama, kandungan zat besi dan serpihan alumunium akan menimbulkan rasa yang aneh pada air minum Anda.