Tidak Pernah Cuci Piring Selama 12 Tahun, Nia Ramadhani Pasti Menyesal Melewatkan Manfaat Luar Biasanya Bagi Ibu Rumah Tangga

By Raka, Selasa, 25 Februari 2020 | 11:10 WIB
Nia Ramadhani melewatkan manfaat dari cuci piring (Kolase tribunnews)

Tidak Pernah Lagi Mencuci Piring Selama 12 Tahun, Nia Ramadhani Pasti Menyesal Melewatkan Manfaat Luar Biasa ini

SajianSedap.com - Mencuci piring menjadi salah satu kegiatan yang biasa dilakukan di rumah, salah satunya oleh ibu rumah tangga.

Namun, berbeda dengan ibu rumah tangga lainnya, Nia Ramadhani justru sudah tidak pernah mencuci piring selama 12 tahun!

Sayang sekali, Nia Ramadhani melewatkan manfaat dari mencuci piring.

Baca Juga: Setelah Tidak Mencuci Piring Selama 12 Tahun, Nia Ramadhani Sampai Gugup Cuma karena Harus Masak Makanan Mudah Ini!

Di setiap rumah tangga, memasak dan makan bersama selalu menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Itu juga menjadi salah satu cara untuk menikmati dan berbagi makanan enak dengan anggota keluarga dalam satu meja.

Tetapi masalah akan muncul setelah makan, yakni siapa yang akan mencuci piring?

Khas keluarga Indonesia, mencuci piring biasanya menjadi tugas paling sederhana yang diberikan kepada anak.

Jika tugas ini tidak dipenuhi, maka ibu dapat menegur mereka karena melalaikan tugas.

Mungkin banyak yang malas melakukan tugas ini, tapi siapa sangka, mencuci piring justru mendatangkan banyak manfaat positif lho!

Baca Juga: Dulu Kerja Berat Demi Sesuap Nasi, 6 Artis Ini Kini Bergelimang Harta! Nomor 5 Pernah Jadi Tukang Cuci Piring!

Baca Juga: Padahal Orang Tuanya Tajir Melintir, Anak KD dan Raul Lemos Justru Disuruh Cuci Piring Sendiri Karena Hal Ini!

Baca Juga: Rumahnya Tenggelam Saat Banjir, Pria Ini Jadi Kaya Raya Setelah Temukan Tumpukkan Emas Saat Cuci Piring!

Tim peneliti dari Florida State University di Tallahassee yang dipimpin oleh Adam W.Hanley memilai penelitian tentang efek mencuci piring.

Dan Anda akan dikejutkan oleh hasil positif.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki apakah mencuci piring dapat digunakan sebagai praktik kontemplatif informal.

Yakni menimbulkan fenomena emosional dan perhatian yang menyertai.

Artikel berlanjut setelah video berikut ini.

 

Penelitian ini melibatkan 51 mahasiswa, mereka ditugaskan untuk mencuci piring.

Kemudian oerhatian, pengaruh, dan ingatan pengalaman diukur ketika para peneliti berhipotesis.

Yakni bahwa, kondisi kontrol relatif, peserta yang menerima instruksi mencuci piring akan menunjukkan perhatian yang lebih besar dan penuh kesadaran.

Hipotesis mereka terbukti positif, tugas ini memberikan perhatian yang lebi besar pada individu.

Saat mencuci piring, orang tersebut menjadi dirinya sepenuhnya, mengikuti nafasnya, sadar akan kehadirannya sendiri, dan sadar akan pikiran serta tindakannya.

Adam Hanley, penulis penelitian dan kandidat doktoral dalam program FSU of Education's Education/School Psychology berkomentar.

Baca Juga: Jangan Lagi Cuci Benda Ini Pakai Sabun Cuci Piring, Jika Tak Ingin Bahaya Mengerikan Ini Terjadi!

"Saya khususnya tertarik pada bagaimana kegiatan duniawi dalam kehidupan dapat digunakan untuk mempromosikan keadaan sadar dan, dengan demikian, meningkatkan rasa kejahteraan secara menyeluruh."

Jadi, para peneliti membari tahu bahwa orang yang 'sadar' untuk mencuci piring mereka.

Artinya mereka yang fokus pada tugas mereka dengan masih membaui aroma sabun, merasakan suhu air, dll.

Hal itu sekaligus meningkatkan perasaan inspirasi sebesar 25 persen dan menurunkan tingkat kegugupannya sebesar 27 persen.

Jadi jika lain kali Anda sedang stres, Anda dapat menjadi sukarelawan dan mengambil inisiatif untuk mencuci piring.

Baca Juga: Jadi Istri Konglomerat, Nia Ramadhani Sudah 7 Tahun Tidak Cuci Piring, 'Aku yang Ngajarin Suster Nyuci Piring'