“Kondisi Kota Wuhan tempat tinggal saya ini, sudah sebulan, itu asrama mulai dikunci, mahasiswa semua gak boleh keluar,” kata dia.
“Itu emang harus pake masker terus ya?” Tanya Nagita penasaran.
“Saya disarankan pakai masker meski di kamar, kalo turun makan pakai masker khusus, kebetulan sebelum ada virus saya suka ke Ijen, pakai masker khusus ini,” sambil mahasiswa S2 jurusan linguistik ini menunjukan masker yang dimilikinya.
Nagita pun menanyakan berita yang ada, tentang Omed yang diberitakan frustasi sampai mau nyebur ke sumur.
“Itu hanya ungkapan perasaan saya, saya memilih nyebur sumur karena disini tidak ada sumur, paling juga loncat kan ini lantai 9 lumayan,” ujarnya.
“Jangan dong mas, kasihan tambatan hatinya!” Jawab Nagita melarang dengan panik.
Hamid pun menanyakan bagaimana pendapat Gigi tentang kondisinya sekarang.
“Sudah mencoba Move On dan terlihat tenang menghadapi semuanya ya,” jawa Gigi.
“Kalau saya masih terpuruk dalam kesedihan, itu mungkin saya belum menerima telefon atau wawancara,” Humaidi menerangkan.
Karena Humaidi adalah salah satu mahasiswa yang seharusnya ikut dievakuasi pemerintah di Indonesia.
Namun, ia tertahan di bandara karena alasan kesehatan.
Humaidi dalam kondisi batuk saat mengisi formulir kesehatan awal.