1. Takaran kurang pas
Menurut rekomendasi Center for Disease Control and Prevention (CDC), kadar alkohol yang efektif menangkal mikroba yakni 60-95 %.
Beberapa resep mungkin menyarankan hal yang serupa, namun hal itu bukan jaminan seseorang bisa mengukurnya dengan tepat.
Seperti diungkap Asisten profesor kesehatan masyarakat dari University of California, AS, Daniel Parker, kepada CNN, (3/3/2020) lalu.
"Saya khawatir, orang yang bikin hand sanitizer sendiri takarannya tidak pas," katanya.
Disisi lain Kepala Medis WebMD, John Whyte, MD, juga menyatakan hal yang sama.
Menurutnya takaran yang ceroboh atau perhitungan asal-asalan membuat bahan aktif tersebut tak mempan jadi antimikroba.
"Kekhawatiran terbesar saya, orang tidak mengikuti petunjuk dengan tepat saat membuat hand sanitizer. Sehingga efek antimikrobanya berkurang atau tidak efektif," katanya.
2. Campuran belum tentu tepat
Selain takaran yang belum pas, beberapa resep yang beredar online juga bahan campurannya belum tentu tepat.
Seperti saran untuk menambahkan campuran aroma dari minyak esensial atau bahan lain yang belum diketahui efeknya saat dicampur dengan alkohol.
Menurut Birnur Aral, PhD dari Good Housekeeping Institute, "Pengaruh tambahan minyak esensial walaupun dalam jumlah kecil ke dalam formula hand sanitizer sebagai bahan antimikroba ini masih diperdebatkan."
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini.