Bikin Geger! Sudah Makan 4000 Korban Jiwa, Ternyata Virus Corona Justru Datangkan Hal Baik Ini di Italia!
SajianSedap.com - Pemerintah Italia menerapkan aturan kuno tambahan terhadap publik setelah mencatatkan total 4.032 korban meninggal akibat virus corona.
Jumlah yang membuat Italia melampaui negara asal pandemi, China, diumumkan setelah dalam sehari, terdapat 627 angka kematian baru.
Pemerintah Bergamo, kota yang paling terdampak wabah, meyakini jumlah korban fatal yang sebenarnya lebih banyak empat kali lipat dari laporan resmi.
Kepada Huffington Post, Wali Kota Giorgio Gori menyatakan banyak lansia kebanyakan meninggal di rumah mereka atau panti jompo.
"Mereka mengembuskan napas terakhir tanpa dites baik sebelum atau sesudah mereka meninggal,"kata Gori dikutip Channel News Asia Sabtu (21/3/2020).
Baca Juga: Mercure Hotel Jakarta Kota, Lives Up To Be Stylish In A Modest Yet Luxurious Way
Baca Juga: The Legendary Nasi Campur Warung Wardani is Now Available in Bintaro! Here's What It Looks Like!
Gori menambahkan, sejumlah koleganya sesama wali kota Italia mengungkapkan ada kemungkinan angka kematian di tempat mereka jauh lebih tinggi.
Merespons permintaan dari gubernur region yang paling parah terdampak virus corona, Roma mengumumkan mulai Sabtu, seluruh taman ditutup.
Selain itu, publik juga diminta tidak berkegiatan di luar rumah setelah kasus infeksi di Negeri "Pizza" menyentuh level 47.021.
"Kami harus menerapkan aksi tambahan untuk menghentikan infeksi. Perbaiki perilaku setiap orang untuk memenangkan perang ini," kata Menteri Kesehatan Roberto Speranza.
Lebih buruk dari China
Pada Kamis (19/3/2020), Italia menyalip Negeri "Panda" sebagai negara dengan angka korban meninggal tertinggi akibat virus corona.
Menurut Kepala Badan Perlindungan Sipil Angelo Borrelli kepada Rai Radio, pihaknya memperkirakan puncak wabah bisa terjadi beberapa pekan mendatang.
Para pejabat mengkhawatirkan dampak virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 di Milan, ibu kota Region Lombardy sekaligus kota terpenting kedua Italia.
Otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi ada 3.804 orang terinfeksi di Milan, baik di pusat bisnis maupun kawasan pinggiran.
Jumlah kasus penularan baru Covid-19 di dalam dan sekitar Milan mencapai 526 atau 16 persen. Kenaikan tertinggi dalam sehari di dalam Lombardy.
Massimo Galli, kepala penyakit menular di rumah sakit kota Sacco mengatakan, fokus mereka kini adalah mencegah penularan di kota mode tersebut.
"Garis depannya kini berada di Milan. Saya sangat khawatir dengan yang terjadi. Terlalu banyak orang yang keluar," kata Galli kepada La Repubblica.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
Dampak Positif Virus Corona
Pekan lalu, otoritas Roma menginstruksikan restoran, bar, dan sebagian toko yang tidak terlalu esensial untuk tutup hingga 25 Maret.
Sebagai tambahan, ibu kota Negeri "Pizza" mereka juga meliburkan sekolah dan universitas, serta meminta warga di rumah saja hingga 3 April.
Meski virus corona banyak memakan korban jiwa, rupanya kebijakan lockdown tersebut juga menyisakan dampak positif bagi lingkungan di Italia.
Karena kebijakan itu, otomatis perjalanan wisata pun terhenti sehingga membuat kanal-kanal di Venesia praktis menjadi sepi.
Padahal, jika dalam keadaan normal, kapal-kapal kecil selalu hilir mudik membawa wisatawan untuk menikmati indahnya Kota Venesia.
Sepinya kanal ini membuat air di kanal-kanal itu menjadi tampak jernih.
Dikutip dari Kompas.com, seorang pengguna Twitter bagikan gambar kanal yang jernih di mana ikan dan angsa menikmati waktu istirahat dari kapal kargo, kapal pesiar, dan gondola wisata.
“Inilah efek samping tak terduga dari pandemi ini, air yang mengalir melalui kanal-kanal Venesia jelas untuk pertama kalinya dalam selamanya."
"Ikan terlihat, angsa kembali,” tulis mereka, di samping gambar yang diambil di Burano, sebuah pulau di Laguna Venesia utara.
Baca Juga: Buah Hatinya Jadi Garda Terdepan Tangkal Virus Corona, Ibu dari Tim Medis: 'Gimana kalau Cuti Saja'
Tweet yang dibagikan pada Selasa (17/3/2020) ini telah disukai oleh lebih dari 988,4 ribu pengguna Twitter.
Foto yang diambil Selasa lalu oleh kantor berita Agence France-Presse juga menggambarkan saluran air yang jernih.
Kantor Walikota Venesia Luigi Brugnaro dengan cepat mencatat bahwa kehidupan laut di kanal bukanlah sesuatu yang baru.
"Air sekarang terlihat lebih jernih karena ada sedikit lalu lintas di kanal, memungkinkan sedimen tetap di dasar,"
"Itu karena ada sedikit lalu lintas kapal yang biasanya membawa sedimen ke bagian atas permukaan air,”Kata juru bicara kepada CNN.
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dengan judul Dampak Italia Lockdown akibat Virus Corona, Sungai di Venesia Tampak Bening tanpa Kapal Wisata